LMDH: Kawasan Hutan di Sumedang Potensial Dongkrak Ekonomi Petani

6 Januari 2022, 19:03 WIB
Sejumlah petani sedang memelihara persemaian bibit pohon di hutan kaki Gunung Cakrabuana, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Keberadaan kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Masyarakat di kawasan hutan dinilai belum bisa produktif dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Selama ini mereka masih mengandalkan pendapatan dan menopang ekonominya dari hasil tanam yang ala kadarnya di wilayah hutan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Tersangka Kekerasan pada Anak di Sumedang, Pelaku Diancam 5 Tahun Penjara

Minimnya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, menjadikan para petani belum terdorong menghasilkan hasil hutan yang maksimal.

"Kalau ada yang ditanam dan dikasih kawasan untuk menanam baru kita bisa petik hasil. Itupun jenis yang ditanam biasanya baru bisa dipanen jangka lama. Seperti kopi, kapol dan kayu keras," ujar Jajang Hermawan, petani di wilayah hutan kaki Gunung Cakrabuana, Desa Cimungkal, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Kamis, 6 Januari 2022.

Ia dan petani lainnya mengakui, meski sudah bergabung di LMDH masih dirasakan sulit mengembangkan ekonominya. 

Baca Juga: 5 Juta Tahun Silam, Wilayah Sumedang Diduga Merupakan Kawasan Lautan Dangkal, Ini Tandanya

Faktor modal dan minimnya pendidikan pengelolaan usaha hutan, menjadi kendala bagi para petani.

"Tetap saja butuh modal walaupun sudah dikasih kesempatan mengelola kawasan hutan tapi biaya lainnya perlu keluar uang juga," kata dia.

Para petani mengungkapkan, kesejahteraan warga di wilayah hutan belum maksimal. Padahal kalau saja diprioritaskan, potensi dikawasan hutan bisa mendongkrak ekonomi petani.

Baca Juga: Kisah Pesugihan Ratu Ular di Waduk Jatigede Sumedang: Dari Mulai Jomblo hingga Sensasi Nikahi Perempuan Cantik

Dari sektor ini bisa dihasilkan sejumlah komoditas seperti kayu, kapol bahkan kopi yang pasarnya banyak diminati konsumen.

Selama ini, untuk kelangsungan pengolahan lahan kawasan hutan tetap saja mengandalkan pemilik modal. Sehingga hasil panen yang didapat petani hanyalah sisa bayar utang ke pemilik modal .

Padahal idealnya, para petani di kawasan hutan terutama yang tergabung dalam LMDH bisa didorong untuk diberdayakan lebih baik. Dengan dukungan modal dan dukungan pengembangan pasar, serta memodifikasi jenis tanaman.

Baca Juga: SUMEDANG: Tampil Modis dan Wangi, Mau Tahu Harga Parfum Pejabat Ini? Cek Saja

"Kami berharap bantuan bibit tanam yang berjangka pendek dan berjangka panjang. Utamanya ya modal untuk keberlangsungan pemeliharaan sebelum panen," kata Karmawan, petani lainnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler