Kaji Daerah Potensi Rawan Longsor, BPBD Garut Libatkan PVMBG

9 Januari 2022, 20:07 WIB
BPBD Garut akan memperhatikan wilayah selatan Garut seperti bencana longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Talegong yang mengamcam pemukiman warga. /kabar-priangan.com/DOK BPBD/

KABAR PRIANGAN - Sebagian besar wilayah Kabupaten Garut merupakan daerah rawan bencana longsor. Potensi bencana longsor paling besar terdapat di wilayah selatan Garut.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi, menyebutkan tingginya potensi bencana alam terutama longsor di wilayah Garut menjadi perhatian pihaknya. 

Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pengkajian terhadap daerah rawan longsor termasuk di wilayah Kecamatan Talegong dan Cisewu.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Garut yang Sempat Meroket Kini Mulai Mengalami Penurunan

"Kami akan mendatangkan tim dari PVMBG untuk mengkaji daerah yang sering dilanda bencana longsor seperti di wilayah Kecamatan Talegong maupun Cisewu. Sebagian besar wilayah kami memang punya tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bencana longsor," ujar Budi, Minggu, 9 Desember 2022.

Dikatakannya, setiap kali musim hujan, sejumlah wilayah di Garut terutama selatan seperti Talegong, Cisewu dan sekitarnya selalu terjadi longsor. 

Tak hanya menimpa jalan dan areal pertanian, material longsoran juga tak jarang menerjang permukiman warga.

Baca Juga: Ditinjau Langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Alun-alun Garut Bakal Dibuka Resmi 22 Januari 2022

Apalagi pada musim hujan saat ini, tutur Budi, di daerah Talegong dan Cisewu khususnya, telah terjadi beberapa kali bencana longsor. Longsor yang terjadi mulai dari yang berskala kecil, sedang, maupun besar sehingga telah menimbulkan kerugian materi cukup besar.

Budi menyampaikan, menyikapi hal ini, Pemkab Garut pun tak tinggal diam. Dengan melibatkan dinas terkait termasuk BPBD, sejumlah langkah antisipasi pun terus dilakukan guna mencegah atau paling tidak meminimalisir jatuhnya korban atau munculnya kerugian materi.

"Kita tentu sikapi hal ini dengan berbagai langkah antisipasi, salah satunya melakukan kajian yang melibatkan pihak terkait di antaranya PVMBG, apakah daerah yang beberapa waktu lalu terjadi longsor masih aman untuk digunakan pemukiman atau tidak?," katanya. 

Baca Juga: Sebanyak 15 Ton Beras Siap Dibagikan Kepada Warga Miskin di Garut

Disebutkannya, jika nantinya hasil kajian menyatakan daerah tersebut tergolong bahaya karena memiliki potensi longsor yang tinggi, maka tentunya tidak akan diperbolehkan ada pemukiman. Dengan demikian, rumah warga yang ada di daerah tersebut tentunya harus dipindahkan ke daerah lain yang lebih aman atau direlokasi.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, mengingatkan pentingnya langkah antisipasi oleh pemerintah terhadap kerawanan bencana alam. Sebagaimana diketahui, potensi bencana alam di Garut terdapat di seluruh wilayah, terutama di selatan. 

"Pemerintah sudah seharusnya melakukan langkah antisipasi bagi daerah yang sebelumnya sudah dinilai rawan bencana alam," ucap Yuda.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Istri di Garut, Tersangka Sengaja Ajak Sang Istri Nginap di Rumah Saudaranya Sebelum Dibunuh

Diungkapkannya, wilayah Kecamatan Talegong dan Cisewu merupakan saerah yang harus mendapatkan perjhatian dari pemerintah mengingat potensi bencana alamnya yang terbilang tinggi. Selama akhir tahun 2021 saja, telah terjadi beberapa kali bencana alam di Talegng dan Cisewu yang menyebabkan terputusnya jalur lalu lintas bahkan juga menerjang pemukiman warga.

Dengan dilakukannya langkah antisipasi, menurut Yuda minimal ada upaya menyelamatkan jiwa masyarakat agar tidak sampai menjadi korban longsor.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler