Akibat Gigitan Nyamuk, Dua Bulan Berturut-turut Dua Anak di Kota Tasikmalaya Meninggal Dunia

25 Januari 2022, 19:34 WIB
Seorang anak yang mengalami sakit DBD mendapat perawatan di RSUD Kota Tasikmalaya, Selasa 25 Januari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Belum genap satu bulan memasuki tahun 2022, kasus anak meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di Kota Tasikmalaya.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melaporkan, seorang anak berusia 12 tahun asal Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia karena demam berdarah pada Minggu 23 Januari 2022 saat menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, meninggalnya anak tersebut merupakan kasus kematian kedua akibat DBD di Kota Tasikmalaya pada 2022. Kedua korban meninggal dunia akibat DBD masih berusia anak. 

Baca Juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Melanda Kota Tasikmalaya, Papan Reklame dan Puluhan Pohon Tumbang

"Anak yang meninggal karena DBD yang pertama itu tanggal 17 Januari lalu. Kemarin, 23 Januari ada seorang lagi kasus anak meningal akibat DBD saat dirawat di rumah sakit," kata Asep, Selasa 24 Januari 2022.

Asep menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian anak akibat DBD tersebut.

Sebab, meski rumahnya berada di Kecamatan Cibeureum, sekolah anak tersebut berlokasi di wilayah Kahuripan, Kecamatan Tawang, yang merupakan salah satu wilayah endemik DBD di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Warga Ketakutan, Kota Tasikmalaya Diguyur Hujan Es Hari Ini

"Kami masih melakukan penyelidikan anak tersebut tertular di mana. Kadang kan tertular tak harus di rumah," ujar Asep.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sepanjang 1-24 Januari 2022 terdapat 159 kasus DBD. Sebanyak 143 kasus diantaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan dua kasus berakhir meninggal dunia. 

Namun demikian, ujar Asep, total kasus DBD saat ini masih belum melebihi jumlah kasus pada momen yang sama di tahun sebelumnya. "Tahun lalu, selama Januari saja sudah lebih dari 200 kasus," katanya.

Baca Juga: Sebanyak 30 Orang yang Dikerangkeng di Rumah Bupati Langkat Merupakan Warga Binaan

Asep menambahkan, sejauh ini, wilayah dengan sebaran kasus DBD tertinggi di Kota Tasikmalaya adalah Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu. Di kelurahan tersebut selama Januari 2022 setidaknya terdapat 14 kasus DBD

Untuk itu Asep mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dan selalu waspada terkait penularan DBD. Apalagi, saat ini masih musim hujan. Masyarakat diminta memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (menguras, menutup, mengubur) penampungan air.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler