Kereta Api Garut-Cibatu Beroperasi Minggu Ini, Tarif Masih Gratis

3 Maret 2022, 17:56 WIB
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan RI, Edi Nursalam turun langsung memimpin sosialisasi sekaligus monitoring jalur lintasan KA Cibatu-Garut. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan RI, Edi Nursalam turun langsung memimpin sosialisasi sekaligus monitoring jalur lintasan KA Cibatu-Garut, Rabu, 2 Maret 2022.

Hal itu dilakukan menjelang pengoperasian KA jalur Garut-Cibatu yang rencanakanya akan dimulai Minggu, 6 Maret 2022 lusa. 

Edi menyebut, sampah-sampah dijalur lintasan rel kereta api Garut-Cibatu menjadi permasalahan. Makanya sampah sampah tersebut harus dibersihkan termasuk tempat pembuangan sampah sementara (TPS). 

Baca Juga: Wabup Garut Heran, Ada Kampung yang Pasutrinya Rata-rata Miliki Lebih dari 10 Anak

"Jadi masih banyak sampah-sampah, benda-benda yang tidak berkepentingan yang ada di jalur kereta api. Tentunya hal tersebut membahayakan perjalanan kereta api dan juga tidak rapih kelihatannya," ujar Edi Nursalam didampingi Suherman, selaku Asda 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut. 

Edi memaparkan, pada minggu lalu pihak kereta api dengan pemerintahan Kabupaten Garut melakukan rapat koordinasi terkait permasahan sampah. 

Karena sampah mengganggu keselamatan perjalan kareta api. 

Baca Juga: Pemkab Garut Susun RKPD 2023, Begini Paparan Bupati 

"Kami rapat dengan Pak Sekda dan lainnya. Hasil akhirnya kita lakukan sosialisasi sambil mengajak masyarakat untuk berpartipasi menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing khususnya di jalur kereta api. Kami menghimbau pada masyarakat janganlah membuang sampah dan menempatkan benda-benda di jalur kereta api demi keselamatan kita bersama," ujarnya.

Sementara itu, Suherman menegaskan, akan menggeser atau memindahkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang berada dilokasi lahan PT KAI yang berdekatan dengan perlintasan kereta api ke tempat yang jauh. 

"Di dekat lintasan kereta api tidak boleh ada TPS, seperti halnya disini dikawasan Pasar Baru. Dulunya TPS nah sekarang tidak boleh makanya harus dibongkar. Kalaupun sudah ada TPS nantinya akan digeser dan dipindahkan pada tempat lain yang jauh," ujarnya. 

Baca Juga: Kampung Unik di Garut, Tiap Pasutri Rata-rata Punya Belasan Anak. Biasanya Mereka Melahirkan ‘Tunji’

Dikatakan Suherman, untuk solusinya tempat pembuangan sampah sementara akan disediakan. 

"Tahap pertama, kita pasang dulu ambro dan kita tutup TPS yang ada di sekitar lintasan," katanya. 

Oleh karena itu, Suherman menyebutkan, guna memperlancar dan terarah diperlukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. 

Baca Juga: Polemik TKSK dan Kades Pasirkiamis Garut Terus Berlanjut. Camat Pasirwangi Langsung Temui ke Dua Belah Pihak

"Disini perlu sosialisasi dan edukasi pada masyarakat, mudah-mudahan pak camat, lurah intens melakukannya. Ini baru 2 hari kita melakukan opsih, ada kecamatan yang masih belum merespon mau dirapatkan dulu katanya. Kalau kawasan Garut Kota Alamdulillah bagus," ujarnya. 

Terkait tarif Garut-Cibatu, Edi belum bersedia menyebutkan besaran tarif tersebut karena pengoperasian KA Garut-Cibatu masih tahap uji coba.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler