Bupati Garut Sebut Sampah Plastik Jadi Permasalahan yang Sulit Diatasi

9 Maret 2022, 16:04 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan saat menerima Edi Rivai, Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri dan Dian Purbasari, Direktur Bakti Barito dalam rangka kkerjasama pengelolaan sampah plastik menjadi aspal plastik. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sampah plastik selama ini menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan di Kabupaten Garut. Jika tak cepat-cepat ada jalan keluar dalam mengatasi permasalahan sampah plastik, ini tentu akan menjadi masalah besar yang akan menimbulkan dampak negatif.

Permasalahan sampah plastik di Garut ini di antaranya mendapatkan perhatian dari Chandra Asri Petrochemical yakni perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia yang memproduksi Olefins dan Polyolefins. 

Selain itu, ada juga Bakti Barito Foundation atau Bakti Barito yakni yayasan non profit yang didirikan oleh pendiri Barito Pacific Group, sebuah grup perusahaan di bidang energi dan petrokimia yang juga tertarik untuk melakukan penanganan masalah sampah plastik di Garut.

Baca Juga: Kawasan Wisata Situ Bagendit di Garut Segera Diresmikan, Presiden Jokowi Direncanakan Hadir

Edi Rivai, Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, mengatakan sejalan dengan prinsip perusahaannnya sebagai mitra pertumbuhan, kerja sama dengan Pemkab Garut menjadi bukti upaya untuk terus mengimplementasikan dan mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, di Indonesia termasuk di Garut. 

Pihaknya percaya permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. 

Dikatakannya, untuk membantu dalam menangani permasalahan sampah plastik, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Pemkab Garut. 

Baca Juga: Pengurus Cabor Apresiasi Sikap KONI Garut yang Menunda Pelaksanaan Musorkab

Sampah plastik akan diolah menjadi aspal dan ini akan sangat membantu mengurangi terjadinya penumpukan sampah plastik yang selalu menjadi permasalahan pelik.

"Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah. Dengan demikian sampah tak akan lagi menjadi permasalahan yang sulit dicari jalan keluarnya," ujar Edi.

Hal senada disampaikan Dian Purbasari, Direktur Bakti Barito. Ia menegaskan, menjaga kelestarian lingkungan adalah salah satu fokus utama Bakti Barito Foundation. Program aspal plastik ini merupakan contoh konkrit bagaimana kita dapat mengambil inovasi solusi terhadap permasalahan sampah plastik. 

Baca Juga: Sejumlah Jaksa dari Kejaksaan Negeri Garut Datangi Ponpes, Ada Apa?

Disebutkan Dian, Bakti Barito Foundation menyambut baik antusiasme Pemkab Garut dalam upayanya mengelola sampah plastik.

Bersama Kabupaten Garut, pihaknya juga memiliki program pendidikan di sekolah dasar untuk meningkatkan kapasitas guru serta memberikan edukasi bagi siswa siswi terkait perubahan perilaku menuju pola perilaku konsumsi bertanggung jawab dan menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan plastik secara tepat.

"Misalnya pengelolaan sampah plastik secara sirkuler menjadi campuran aspal. Kerja sama aspal plastik di Garut ini akan dilaksanakan sepanjang tahun 2022 sampai tahun 2023 dan program ini diperkirakan akan dapat turut mengelola sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Garut sampai sebesar 216.6 ton," kata Dian.

Baca Juga: Terjadi Kisruh, Musorkab KONI Garut Akhirnya Ditunda, Panitia: Kami Patuhi Aturan Pemerintah

Menurutnya, program aspal plastik ini sebelumnya juga sudah diterapkan di Jabodetabek, Cilegon, Tegal dan Kudus, hasil kolaborasi dari pihak pemerintah dan pihak swasta.

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan pihaknya menyambut baik program kolaborasi ini demi mengatasi permasalahan sampah plastik yang ada di Kabupaten Garut dan sekitarnya. Penerapan inovasi baru seperti aspal plastik menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan di Garut. 

Ia berharap kerjasama untuk mengatasi permasalahan sampah plastik ini dapat dilakukan secara konsisten karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. 

Baca Juga: Soal Status Gunung Guntur, WALHI Sebut Pemkab Garut Salah Kaprah

Kabupaten Garut, tutur Rudy, akan membangun jalan aspal sepanjang 50 kilometer di berbagai ruas jalan di Garut yang akan dibagi dalam beberapa tahap. 

Implementasi aspal plastik tahap pertama sepanjang 23 kilometer akan mengelola 28,8 juta lembar sampah plastik jenis kantong kresek. Penambahan sampah plastik yang sudah dicuci dan dicacah ke dalam hotmix aspal ini akan meningkatkan daya tahan dan kualitas aspal sampai 40 persen, sehingga mengurangi kerusakan. 

"Sampah plastik ini akan disediakan oleh Chandra Asri bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia atau ADUPI," katanya. 

Baca Juga: Kabupaten Garut Masih Bertahan di PPKM Level 3, Dalam Sepekan Angka Positif Capai 965

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, menyampaikan, menerapkan inovasi program dalam mengurai permasalahan lingkungan adalah salah satu terobosan yang baik. 

Kolaborasi untuk menerapkan program aspal plastik yang sebelumnya belum pernah dilakukan di Garut ini menjadi contoh nyata yang sangat baik untuk mengurai permasalahan lingkungan sekaligus membangun infrastruktur yang mumpuni. 

Disampaikan Luna, Dinas PUPR menyambut baik kolaborasi antar pihak ini untuk menghasilkan jalan aspal plastik yang berkualitas dan tahan lama.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler