Network
KABAR PRIANGAN - Keinginan Pemkab Garut untuk merubah status Gunung Guntur dari cagar alam menjadi Taman Wisata Alam (TWA), mendapat tanggapan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).
WALHI mengingatkan jika status TWA bukan berarti bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak pariwisata atau hal-hal lainnya yang bernilai ekonomi.
Menurut Ketua Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (BP FK3I) Jabar yang Juga Ketua Dewan Daerah WALHI Jabar, Dedi Kurniawan, menyatakan, boleh-boleh saja Pemkab Garut mengajukan perubahan status Gunung Guntur dari cagar alam menjadi TWA.
Baca Juga: Kabupaten Garut Masih Bertahan di PPKM Level 3, Dalam Sepekan Angka Positif Capai 965
Namun tentunya perlu adanya pemahaman utuh terkait perubahan fungsi tersebut sehingga tidak sampai salah kaprah.
"Pemkab mau pun provinsi memang diperbolehkan melakukan proses usulan perubahan dari cagar alam menjadi TWA untuk kepentingan masyarakat kemudian adanya daya tarik wisata yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar serta adanya kepentingan pemda untuk perlindungan hutan.
Namun demikian perubahan status ini tidak serta merta bisa merubah status kelola menjadi tempat wisata yang bisa menghasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," ujar Dedi saat dihubungi, Selasa, 8 Maret 2022.
Baca Juga: Kedua Kubu Calon Ketua KONI Garut Diharapkan Bisa Menjaga Kondusifitas Garut
Dikatakannya, walaupun nanti pemerintah pusat mengabulkan pengajuan perubahan status Gunung Guntur menjadi TWA, bukan berarti pengelolaan kawasannya langsung beralih ke Pemkab Garut.
Pengelolaan kawsan tersebut masih merupakan kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan juga hasil kajiannya pasti untuk kepentingan rehabilitasi bukannya untuk mendongkrak wisata.
