Dewan Pendidikan: Penundaan PTM di Garut Bisa Timbulkan Masalah Baru

10 Maret 2022, 19:00 WIB
Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut Dedi Kurniawan menyatakan penundaan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) hal yang sulit. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut Dedi Kurniawan menilai penundaan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) sebetulnya merupakan langkah sulit bagi Pemerintahan Kabupaten Garut. Karena menimbulkan problem baru bagi masyarakat terutama bagi para orang tua dan siswa. 

"karena kalau berbicara ril di lapangan banyak sekali keluhan dari para orang tua termasuk anak-anak yang tadinya sudah mulai belajar enjoy, rilek di sekolah. Tapi sekarang harus ditunda lagi" ujar Dedi Kurniawan, Kamis 10 Maret 2022. 

Ia menilai, PTM dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat jauh berbeda meski dengan materi yang sama. Makanya wajar saja kalau banyak keluhan dari masyarakat. 

Baca Juga: Bupati Garut Sebut Sampah Plastik Jadi Permasalahan yang Sulit Diatasi

"Dengan PJJ menimbulkan problem baru di tengah masyarakat. Terutama bagi para orang tua dan anak-anak itu sendiri" ucap Dedi Kurniawan. 

Menurut mantan anggota DPRD Garut dari Fraksi PPP itu, apapun alasannya, suka atau tidak suka, berat atau pun ringan aturan atau kebijakan itu harus dilakukan dalam rangka menghindari klaster baru Covid-19 dilingkungan sekolah. 

"Ya kan, kebijakan atau aturan itu harus kita ambil dalam rangka menghindari klaster Covid-19, terutama di lingkungan sekolah." ujar Dedi. 

Baca Juga: Kawasan Wisata Situ Bagendit di Garut Segera Diresmikan, Presiden Jokowi Direncanakan Hadir

Ia menuturkan, semua pihak diantaranya guru, para orang tua, anak anak, dan elemen masyarakat lainnya harus mendukung dengan kebijakan pemerintah tersebut.

"Jadi karena sudah merupakan kebijakan di negara RI maka kita semua harus mendukung dan harus menerima karena kebijakan ini merupakan langkah terbaik yang harus kita lakukan" kata Dedi. 

Ia berharap, dalam pelaksanaan PTM maupun PJJ penerapan protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan ketat. Artinya masyarakat, para orang tua, dan anak anak harus tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering mencuci tangan pakai sabun. 

Baca Juga: Pengurus Cabor Apresiasi Sikap KONI Garut yang Menunda Pelaksanaan Musorkab

"Dan satu lagi yang terpenting adalah harus di vaksin baik dosis 1,2 maupun dosis 3" ujarnya. 

Pantauan "KP", PTM maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) disejumlah sekolah baik SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Garut sekarang ini belum normal 100 persen dan tergantung kebijakan pihak sekolah sendiri.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler