Seminggu Jelang Ramadan, Masyarakat Kota Tasikmalaya Euforia Melakukan Tradisi Munggahan

27 Maret 2022, 20:04 WIB
Warga Kota Tasikmalaya melakukan tradisi Munggahan menjelang Ramadan 1443 di salah satu tempat wisata di Kota Tasikmalaya, Minggu 27 Maret 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Seluruh masyarakat Muslim dunia sebentar lagi melaksanakan ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriah selama satu bulan penuh. Dalam masyarakat Sunda, ada beberapa tradisi yang dilakukan dalam menyambut bulan Ramadan salah satunya adalah Munggahan.

Munggahan biasanya diisi dengan kegiatan makan bersama baik dengan keluarga, sahabat, maupun sejawat yang dilaksanakan di luar rumah. Misalnya di tempat-tempat wisata atau di rumah makan. 

Begitu juga di Kota Tasikmalaya, berdasarkan pantauan di lapangan, Minggu 27 Maret 2022, warga seolah euforia. Tempat wisata dan rumah makan hampir semua penuh oleh aktivitas masyarakat yang melakukan Munggahan. 

Baca Juga: Tim Nasyid TPA Al Hidayah Cikiara Cipedes Tasikmalaya Juara 1 FASI Nasional 2022, Jabar Raih Juara Umum

Melli (47), warga Burujul Kelurahan Argadari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya mengatakan, dirinya bersama keluarganya sengaja melakukan kegiatan Munggahan menjelang Ramadan kali ini.

"Ya, Alhamdulillah menjelang puasa tahun ini kembali diperbolehkan acara munggahan. Dua tahun kemarin kan tidak boleh karena ada Covid 19," ujar Melli.

Munggahan tahun ini, lanjut Melli, dirinya bersama keluarga memilih di tempat terbuka yaitu di Objek Wisata Cibeureum Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Bawa Badik dan Batu Bata Diduga Akan Berbuat Onar, Empat Pemuda Ditangkap Tim Maung Galunggung Tasikmalaya

"Saya sih memilih bawa makanan dari rumah saja, tingal makannya aja di luar. Kalau di rumah makan di Kota Tasikmalaya dari kemarin saya cari sudah pada penuh. Katanya harus booking dulu jauh-jauh hari," ujar Melli.

Sementara itu Dani (42) penangung jawab salah satu rumah makan di Jalan Mashudi Kota Tasikmalaya mengatakan, sejak dua pekan jelang Ramadan 1443 Hijriah, keterisian rumah makan per harinya rata-rata angka 90 hingga 100 persen.

"Alhamdulillah sejak minggu kemarin pengunjung banyak terus. Bahkan banyak konsumen yang terpaksa kembali karena kondisi rumah makan kami penuh," ujar Dani.

Baca Juga: Dipicu Masalah Utang, Polisi Ungkap Kronologi Penganiayaan Mahasiswi dan Ibunya di Garut.

Untuk itu,  lanjut dia, karena pengunjung cukup ramai, dirinya mengimbau kepada pelanggan agar melakukan pemesanan terlebih dahulu sebelum datang ketempatnya.

"Ya bagusnya pesan dulu, kalau sudah pesan, tempatnya kami akan siapkan. Karena kasihan juga banyak yang datang tidak kebagian tempat akhirnya pada pulang lagi," kata Dani.

Dengan kondisi tersebut, selama musim Munggahan tahun ini, omset penjualan rumah makannya meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan hari-hari biasa.

Baca Juga: Atap Daun Dahon di Pangandaran Masih Banyak Peminatnya, Namun Kurang Generasi Penerus

"Omset Alhamdulillah meningkat hingga 50 persen dibanding hari hari biasa. Kalau dibanding dengan musim Munggahan Ramadan tahun ya jelas sekarang lebih baik karena kan kalau tahun lalu masih sangat dibatasi PPKM," ucap Dani.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler