Ini Dia Penyebab Banjir Bandang di Desa Citengah, Sumedang yang Menewaskan Bocah 13 Tahun Asal Indramayu

10 Mei 2022, 10:52 WIB
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir membeberkan penyebab banjir bandang di Desa Citengah yang menewaskan bocah 13 tahun asal Indramayu.* /kabar-priangan.com/DOK Pemda Sumedang /

KABAR PRIANGAN – Banjir di Desa Citengah, Sumedang Selatan yang menewaskan bocah 13 tahun asal Indramayu, ternyata disebabkan oleh sejumlah faktor.

Berdasarkan hasil assesment Walhi Jawa Barat, BKSDA dan BPBD Sumedang, penyebab banjir bandang di Desa Citengah, Sumedang Selatan yang menewaskan bocah 13 tahun adalah curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu lama.

Selain itu, adanya longsoran aliran Sungai Citengah yakni 10 Kilometer ke arah Cimanggung serta pohon tumbang yang melintang sehingga aliran sungai tersumbat dan menyebabkan air meluap sehingga terjadi banjir di Desa Citengah.

Baca Juga: Wabup Sumedang, Dukung Polda Jabar dalam Penyelidikan Banjir Bandang Citengah

Hal itu dikatakan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir pada Rakor penanggulangan bencana di Kabupaten Sumedang, sebagai tindak lanjut dari banjir bandang yang terjadi di Desa Citengah, Sumedang Selatan, Senin 9 Mei 2022.

"Berdasarkan hasil asessmentnya, banjir yang terjadi di Desa Citengah lebih disebabkan hujan yang sangat lebat dengan durasi cukup lama sehingga run off air banyak, ditambah adanya longsoran," ucapnya.

Bupati menjelaskan, Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipancar yang terdiri dari Sungai Cihonje, Sungai Citundun dan Sungai Citengah berasal dari hulu sungai yang berbeda.

Baca Juga: BTS Dikabarkan Tidak akan Hadir di Billboard Music Awards 2022, Ini Alasannya

"Sungai Citundun dan Citengah hulunya di Cimanggung yakni sekitar Cigumentong. Sedangkan Sungai Cihonje hulunya di sekitar Cigorobog, Margawindu dan Cisoka. Jadi dari tiga sungai ini menyatu menjadi DAS Cipancar," katanya.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Asessment ke lapangan, lanjut dia, diketahui adanya longsoran aliran sungai Citengah yakni 10 Kilometer ke arah Cimanggung tepatnya di Gunung Masjid Kareumbi.

Selain itu, terdapat pohon tumbang sehingga menghalangi badan sungai. Begitu juga di sekitaran Sungai Cihonje ada longsoran dan pohon tumbang.

Baca Juga: Profil Masjid Al Kamil dan Filosofi Menara Kujang Sapasang, Ikon Wisata Baru di Jatigede Sumedang

"Kesimpulan yang disampaikan oleh Walhi dan BKSDA hampir sama dengan yang disampaikan oleh BPBD yakni penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi ditambah adanya longsoran yang menghalangi aliran sungai," tuturnya.

Atas hal itu,kata bupati, Pemkab Sumedang menyepakati untuk terus menghijaukan daerah-daerah hulu tersebut, termasuk lahan perkebunan di Margawindu.

"Kaitan dengan Margawindu, sejak Tahun 2010 Pemkab telah mengajukan HPL supaya ada payung hukum untuk menata dan menertibkan,”paparnya.

Baca Juga: Aston Villa vs Liverpool: Saat Steven Gerrard Bersemangat Hadapi Mantan Timnya

Di Margawindu ini kata dia, sudah ada penggarapnya, sekitar 300 orang lebih. “Di sisi lain, masyarakat penggarap pun mengajukan untuk proses redistribusi lahan," katanya. 

Menurut Bupati, penataan kawasan wisata di sekitar Margawindu akan diarahkan sesuai dengan kondisi alam, rencana tata ruang tata wilayah (RTRW) dan rencana induk pariwisata daerah agar tidak berdampak kepada hal-hal yang membahayakan.

"Saat ini kami juga sudah membuat SK Bupati tentang Tim Mitigasi Bencana dan Pemulihan Ekonomi Citengah. Nanti tim ini yang akan menentukan tempat wisata buka atau tidaknya," jelasnya.

Baca Juga: Film Avatar 2 Siap Tayang, Trailer Resmi Rilis di YouTube Beberapa Jam Lalu

Bupati juga menambahkan, karena jalur Citengah Margawindu merupakan Jalan Kabupaten, pihaknya akan melengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas, PJU dan keperluan lainnya. 

"Lebih dari itu, ‘early warning system’ akan kami kembangkan dengan cara memakai IT dan juga pemantauan di lapangan. Ini ikhtiar kami untuk mengatasi bencana," katanya.

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penanganan banjir bandang di Desa Citengah.

Baca Juga: Menyayangkan Deddy Corbuzier Undang Pasangan Ini di Podcast-nya, Warganet: Indonesia Menolak Penyimpangan

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama membantu penanganan banjir bandang di Desa Citengah, termasuk pencarian korban sehingga ditemukan," ujarnya.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler