PMK Kian Mewabah, Pedagang Daging Sapi di Pasar Kota Tasikmalaya Mulai Khawatir

20 Mei 2022, 22:26 WIB
Sejumlah pedagang daging di pasar tradisional Kota Tasikmalaya mulai khawatir atas mewabahnya PMK, Jumat 20 Mei 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak telah terdeteksi di wilayah Kota Tasikmalaya. Data Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan Kota Tasikmalaya, tujuh ekor sapi telah dipastikan terinfeksi PMK melalui hasil uji laboratorium.

Sementara ratusan hewan ternak lainnya dinyatakan suspek PMK. Masuknya wabah PMK di Kota Tasikmalaya ini mulai membuat khawatir para pedagang daging sapi di pasar tradisional.

Robi (29), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, mengatakan, dirinya khawatir dengan wabah PMK karena bila wabah penyakit itu terus meluas, para pedagang di pasar pasti akan kesulitan mendapatkan sapi hidup untuk disembelih.

Baca Juga: Agus Fatah Hidayat Dilantik Jadi Ketua STIA YPPT Priatim Tasikmalaya Sabtu Ini, Targetkan STIA Jadi Institut

"Khawatir juga dengan informasi adanya PMK. Kalau sudah berdampak luas, pasti stok hewan ternak kurang," kata dia saat berjualan daging sapi di Pasar Cikurubuk, Jumat 20 Mei 2022.

Robi menyebutkan, saat ini dampak adanya wabah PMK sudah dirasakan para pedagang, meski tidak terlalu signifikan. Salah satu dampaknya, aktivitas para pedagang daging sapi yang hendak memotong di rumah potong hewan (RPH) dibatasi.

Menurutnya, sejak ada PMK, pedagang tak bisa dengan bebas keluar masuk RPH untuk memilih sapi yang akan dipotong. Setiap hendak masuk, mereka harus disemprot disinfektan. Pemilihan sapi yang hendak dipotong juga tak bisa dilakukan dengan bebas.

Baca Juga: Film Arul Hadiah Terbaik, Kisahnya Mirip Perjalanan Hidup Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana di Masa Kecil

"Ya, agak kesulitan juga karena untuk memilih sapi harus dari jauh. Biasanya mah tinggal tunjuk," katanya.

Karena pembatasan tersebut, tambah Robi, para pedagang sering mendapat daging sapi yang tak sesuai keinginannya. Ia mengungkapkan, pernah mendapat bagian daging kaki sapi yang kondisinya tak layak konsumsi. Sehingga mau tidak mau harus dibuang.

"Sebelum dijual pasti barangnya kami periksa dulu. Pasti dipisahkan mana yang layak dan tidak. Kami juga tak mau ambil risiko jual daging jelek karena bisa merusak nama baik jongko kami," ujar Robi.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsak di Wilayah Priangan Timur untuk Sabtu 21 Mei  2022

Sehingga, kata dia, walau ada wabah PMK ia memastikan daging sapi yang dijual para pedagang daging sapi di Pasar Cikurubuk kondisinya baik dan layak dikonsumsi. Sebab, semua sapi yang dipotong di RPH kondisinya sudah dipastikan sehat.

Karena itu, masyarakat diminta tak perlu terlalu khawatir untuk membeli daging sapi di pasar. "Soalnya daging di pasar ini semua dipotong di RPH. Pemotongan di RPH itu cukup ketat," kata dia.

Disinggung stok sapi untuk kebutuhan daging di pasar, menurut Robi, saat ini masih mencukupi. Ia menambahkan, saat ini juga terdapat penurunan permintaan daging sapi di pasar. Namun penurunan itu disebabkan daya beli masyarakat sedang menurun, bukan karena ada wabah PMK.

Baca Juga: POM dan Komite SDN Mangkubumi Kota Tasikmalaya Berharap Kelurahan Mangkubuni ‘Mengalah’ untuk Anak-anak Didik

Padahal, pemintaan daging sempat tinggi pascalebaran karena ada libur panjang. Banyak wargat di Kota Tasikmalaya yang menggelar hajatan pada momen itu. Sementara saat ini, momen libur panjang sudah lewat.

Aktivitas anak sekolah yang kembali masuk juga dinilai memengaruhi turunnya permintaan daging sapi di pasar. Apalagi, harga daging sapi di Pasar Cikurubuk masih relatif tinggi yaitu Rp 140.000 per kilogram. "Saya sehari rata-rata potong sapi dua ekor. Tapi sekarang satu ekor," kata Robi.

Pedagang daging sapi lainnya, Nonong (65), mengaku adanya wabah PMK saat ini belum terlalu berpengaruh terhadap permintaan daging sapi di Pasar Cikurubuk. Stok daging sapi juga dinilai masih aman.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Janda Cantik Asal Pagerageung Tasikmalaya Ternyata Mantan Suami Korban, WNA Asal Pakistan

"Tapi enggak tahu untuk Iduladha. Soalnya kan sekarang sapi dari Jawa tengah dan Jawa Timur susah," ucapnya.

Sebelumya diberitakan, puluhan hewan ternak di Kota Tasikmalaya positif PMK. Dari sebanyak 331 populasi yang jadikan sampel, jumlah yang positif PMK berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sebanyak tujuh ekor.

Sedangkan sebanyak 61 ekor sapi, lima ekor kambing dan lima ekor domba lainnya baru suspek PMK.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler