Mungkinkah Perampok Disdik Mengincar Laptop? Data di Dalam Laptop Timbulkan Pertanyaan

21 Juni 2022, 22:21 WIB
Petugas memasang garis polisi dan olah TKP di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya yang mengalami perampokan pada Senin, 20 Juni 2022 dini hari. dalam kasus ini, hilangnya satu unit laptop jadi pertanyaan.* /kabr-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Proses identifikasi dan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya pasca terjadinya aksi perampokan pada Senin 20 Juni 2022 dini hari berlangsung dalam beberapa kali.

Sebelumnya, pihak Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya melakukan olah TKP pada Senin pagi. Kemudian olah TKP berikutnya dilakukan dengan bantuan Inafis Polda Jawa Barat pada Selasa 21 Juni 2022 dini hari, sesuai waktu peristiwa perampokan.

"Untuk olah TKP kami melibatkan tim Inafis Polda Jawa Barat," jelas Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Dian Pornomo, Selasa 21 Juni 2022.

Baca Juga: Tendangan Gledek David da Silva Bikin Gawang Bhayangkara FC Bergetar. Persib Unggul Sementara 1-0

Olah TKP yang dilakukan hingga beberapa kali ini tiada lain untuk mengumpulkan sejumlah kesaksian serta fakta-fakta yang minim.

Mengingat, pelaku perampokan juga membawa Receiver CCTV yang merekam seluruh video peristiwa di seluruh lingkungan Dinas Pendidikan.

Fakta lainnya, pelaku perampokan seperti tidak mau meninggalkan jejaknya dengan menyikat Reciver  CCTV di lokasi tersebut.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Laga Hidup Mati Bagi Kedua Tim di Piala Presiden 2022

Anehnya, pelaku seperti sudah mengetahui tempat penyimpanan Receiver, sebab tanpa bertanya atau memaksa ditunjukan pada tiga pegawai yang mereka sekap, sudah mengetahui lokasi penyimpanan alat penting tersebut.

Receiver ini, diyakini menjadi salah satu bukti penting dalam mengungkap kasus perampokan kantor dinas tersebut. Tentunya disamping bukti-bukti lainnya yang kini tengah dikumpulkan polisi.

Untuk kerugian barang yang hilang, Dian mengatakan, yakni uang tunai Rp 27 juta dari dalam brankas yang dibongkar, satu unit laptop dan tiga handpone milik tiga pegawai. Sementara terkait dokumen penting apa saja yang hilang Dian belum bisa membeberkan.

Baca Juga: Persib Bandung Kehilangan 3 Pemain Kunci di Laga Kontra Bhayangkara FC, Robert Alberts Tetap Targetkan Juara

Terkait laptop yang hilang ini, kini jadi pembicaraan hangat dan isu liar di luaran. Dimana sejumlah pihak menduga, jika incaran utama para pelaku perampokan yakni alat perangkat kerja tersebut.

Dugaan itu muncul karena hanya satu laptop yang hilang. Padahal di ruangan itu terdapat beberapa laptop lainnya, tetapi tidak digondol para pelaku. Namun apa isi atau file pada laptop yang hilang tersebut belum ada kejelasan.

"Pelaku mencongkel brankas kemudian mengambil uang yang ada di dalamnya senilai Rp 27 juta. Adapun terkait laptop, kami belum bisa memastikan apakah isinya file-file penting atau bukan,” jelas Dian.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 22 Juni 2022: Cancer Terkena Virus Aneh, Hubungan Virgo Dilanda Masalah, Lalu Leo?

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Iin Imanudin, enggan memberikan informasi tentang isi laptop tersebut.

Saat wartawan berusaha mengonfirmasi file apa saja yang terdapat dalam laptop yang hilang, Iin menyarankan untuk menghubungi pihak kepolisian.

“Terkait itu (file di laptop) silahkan hubungi pihak kepolisian. Sekarang masih proses penyelidikan di kantor. Semua informasi silahkan ke kepolisian,” ujar Iin, yang mengaku sedang rapat di luar kantornya, Selasa 21 Juni 2022.

Baca Juga: Viral Video Pelecehan Seksual Dialami Penumpang di Kereta Api, KAI Lakukan Tindakan Ini

Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Kabupaten Tasikmalaya, di Jl. Raya Mangunreja - Cibalanarik disatroni kawanan rampok, pada Senin (20/6/2022) dini hari.

Tiga orang pegawai yang merupakan 2 petugas kebersihan dan satu orang petugas keamanan disekap para pelaku.

Selain ditodong menggunakan golok, korban juga diikat kaki dan tanganya menggunakan tali rapia. Sementara mulut para pegawai ini dilakban. Jumlah pelaku yang diperkirakan lebih dari 2 orang.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler