Wabah PMK Merebak, Peternak Sapi Perah di Indihiang Kota Tasikmalaya Waswas. Peternak Minta Bantuan Vaksin

22 Juni 2022, 18:28 WIB
Pekerja tengah memberi pakan sapi perah di kandang sapi kawasan Kampung Nagrog, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Peternak sapi merasa khawatir penyakit PMK menyerang ternak mereka karena belum divaksin.* /kabar-priangan.com/Erwin RW/

 

KABAR PRIANGAN - Merebaknya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat resah sejumlah peternak sapi di Kota Tasikmalaya. Salah satunya peternak sapi perah di kawasan Indihiang Kota Tasikmalaya.

Helmi Sherlan (50), peternak sapi perah di Kampung Nagrog, Kelurahan Indihiang, Kecamatan Indihiang salah satu peternak yang cukup waswas dengan merebaknya penyakit mulut dan kuku ini.

Apalagi menurutnya, sapi perah miliknya belum ada satu pun yang divaksin, sehingga dikhawatirkan rentan tertular PMK.

Baca Juga: Rekor Baru, Pelaksanaan MTQ Jabar Berhasil Tingkatkan Okupansi Hotel di Sumedang Hingga Tembus 100 Persen

Untuk mengantisipasinya, kata Helmi, dirinya memberi obat herbal berupa campuran temu lawak dan daun gagda.

“Dimana jenis penyakit ini disebabkan oleh virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae. Pencegahannya dengan memberi campuran temu lawak dan daun gagda,” katanya.

Hal ini dilakukanya, agar sapi perah miliknya tetap sehat dan tidak terserang PMK. Sebab sejak wabah PMK masuk ke Tasikmalaya, 25 sapi perah ternaknya tidak pernah divaksin.

Baca Juga: Ketagihan dan Tergiur Keuntungan Berlipat, Pemuda di Tasikmalaya Nekat Jual Pil Koplo

"Dari dinas belum ada kunjungan sejak wabah PMK merebak. Padahal waswas juga jika sapi perah saya terkena penyakit tersebut. Vaksin untuk sapi perah wajib karena susunya dikonsumsi," katanya saat ditemui di kandang sapi, Rabu 22 Juni 2022.

Dikatakannya, sapi perah harus selalu dalam kondisi sehat, karena akan berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan.

"Saya ingin sekali ada kunjungan dari Dinas Peternakan untuk vaksin sapi perah. Meski belum divaksin, sapi perah saya Alhamdulillah sehat," katanya.

Baca Juga: Lelang Jabatan oleh Pemkot Tasikmalaya Sepi Peminat. DPRD: Akibat Jabatan yang Ditawarkan Tidak Menarik

Ia berharap, mudah-mudahan secepatnya sapi perah ini bisa divaksin. Sehingga dirinya bisa lebih tenang dan susu yang dihasilkan pun jelas kualitasnya akan lebih baik.

"Sekarang masih sehat. Mudah-mudahan jangan menyerang ke sapi saya. Hanya kekhawatiran belum ada bantuan vaksin. Sekarang sementara pengobatan mandiri pakai herbal temu lawak dan daun gagda," ungkapnya.

Sementara saat ini, lanjut Helmi, dari 6 sapi perah miliknya bisa menghasilkan 100 liter susu dalam satu hari.

Baca Juga: Ini 12 Ketentuan Untuk Pemotongan Hewan Kurban di Luar RPH Saat Wabah PMK

Hasilnya, susu dijual ke pasar HPKP Cikurubuk Kota Tasikmalaya dengan harga Rp8.000 per liter.

Itu artinya, dari enam sapiperah, Helmi bisa memperoleh pendapatan Rp800.000 per hari. ***

Pekerja tengah memberi pakan sapi perah di kandang sapi kawasan Kampung Nagrog, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Peternak sapi merasa khawatir penyakit PMK menyerang ternak mereka karena belum divaksin.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler