KABAR PRIANGAN - Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Garut telah menyebabkan sedikitnya 174 unit gardu distribusi Perusahaan Listrik Negara (PLN) terdampak.
PLN pun bergerak cepat menerjunkan tim untuk bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan pada daerah terdampak banjir.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan adanya 174 unit gardu distribusi PLN yang terdampak akibat banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Garut.
Baca Juga: Garut Darurat Banjir! Delapan Kecamatan Dilanda Banjir. Kecamatan Mana Saja?
Dari jumlah tersebut, 141 unit gardu di antaranya sudah berhasil dinormalkan kembali.
“Petugas PLN terus bersiaga dibawah komando Manager PLN UP3 Garut, Nurhidayanto Nugroho untuk memantau kondisi wilayah yang terdampak banjir guna melakukan pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat,” kata Agung, Sabtu 16 Juli 2002.
Disampaikannya, wilayah yang terdampak banjir bandang di Garut di antaranya sebagian Jl Terusan Pembangunan, sebagian Jl Aruji Kartawinata, sebagian Jl Perintis Kemerdekaan, sebagian Jl Nusa Indah, Desa Jayaraga dan Desa Haurpanggung.
Selain itu ada juga Jl. Merdeka, Jl. Guntur Sari, Jl. Guntur Melati, Jl. Guntur Cendana, dan sekitarnya dengan total pelanggan terdampak sebanyak 45.577 pelanggan.
Agung mengatakan, saat ini ada beberapa lokasi seperti sebagian Kecamatan Banjarwangi dimana ada jalan yangterputus longsor, kawasan Kp. Cimacan dan Pabrik Susu MDL yang terendam.
Juga di Kampung Bentar, sebagian Jl. Guntur, Kp Jager, Kp Cibulu, serta sejumlah titik lainnya yang melintasi sungai yang meluap yang menyebabkan listrik dinonaktifkan.
Baca Juga: Adinda Cresheilla Raih Runner-up Ketiga di Ajang Miss Supranational 2022, Simak Profilnya
Hal ini dilakukan semata-mata demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam.
"PLN akan terus berupaya melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik sudah dalam kondisi baik,” katanya.
“Aliran listrik akan kembali kami aktifkan bila kondisi sudah benar-benar aman serta kedua belah pihak yaitu PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik," tambahnya.
Masih menurut Agung, PLN juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi-lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir untuk secara sigap mengambil langkah.
PLN juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk hal tersebut.
Agung mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.
Baca Juga: Kalah di Leg Pertama Piala Presiden 2022, Borneo FC Akan Balas Dendam Dihadapan Ribuan Pendukungnya
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter.
"Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123," ucap Agung.***