Patung Ciung Wanara dan Bondan Sarati Berpindah ke Bagian dalam Area Objek Wisata Situs Karangkamulyan Ciamis

21 Juli 2022, 21:49 WIB
Patung Ciung Wanara (kiri) dan Bondan Sarati di halaman Museum Situs Karangkamulyan, Jalan Raya Ciamis-Banjar, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis. Ciung Wanara adalah Raja Galuh Karangkamulyan (739-783 M).* /Kabar-Priangan.com/Arief FK

KABAR PRIANGAN - Di Kompleks Objek Wisata Budaya Situs Karangkamulyan, Jalan Raya Ciamis-Banjar, Blok Tabet, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tersimpan dua patung yang mempunyai akar sejarah dengan tempat tersebut.

Selain patung Ciung Wanara atau Sang Manarah yang merupakan Raja Galuh Karangkamulyan (739-783 M), satu lagi adalah patung Bondan Sarati. Ia merupakan Raja Galuh yang dikalahkan Ciung Wanara saat menyabung ayam di lokasi yang kini disebut Panyabungan Hayam.

Kedua patung tersebut kini ditempatkan di halaman Museum Situs Karangkamulyan, tak jauh dari pos masuk. Namun keberadaannya sering luput dari perhatian pengunjung karena lokasinya tak terlalu terbuka.

Baca Juga: KPAID Kabupaten Tasikmalaya Laporkan Dugaan Kasus Bully ke Polisi. Pelakunya DIduga Ada Empat Anak

Meski terkena langsung panas dan hujan, patung tersebut dalam kondisi baik. Sayangnya warnanya pudar dan sedikit berlumut karena sudah lama tidak dicat. Dulunya tangan kanan Ciung Wanara memegang senjata berbentuk tombak namun kini sudah tidak ada.

Menurut salah seorang petugas honorer Balai Cagar Budaya Karangkamulyan, Heryadi, kedua patung tersebut awalnya disimpan di bagian depan.

Karena ada renovasi kawasan berupa pelebaran lahan parkir dan penempatan warung-warung sejak beberapa tahun lalu, kedua patung dipindahkan ke lokasi yang baru saat ini. Heryadi tak tahu kapan patung itu dibuat. "Sudah lama juga ada," ujarnya, Selasa 12 Juli 2022.

Baca Juga: Pemkab Garut Ajukan Ribuan Honorer Diangkat PPPK 2022, Sekda: Tunggu Keputusan Menpan RB

Adapun Museum Situs Karangkamulyan menyimpan benda-benda bersejarah. Di bangunan yang bersebelahan dengan Gong Perdamaian Dunia itu, terdapat benda-benda yang ditemukan di sekitar Karangkamulyan seperti batu-batu dan artefak.

Selain itu patung dari batu kuno berbentuk sapi yang berasal dari Candi Ronggeng di Kecamatan Pamarican.

Mengenai petugas di lokasi Karangkamulyan, di samping ada yang berstatus PNS, juga ada tenaga honorer. Dua orang honorer serta seorang PNS yang bertugas di posko tiket pintu masuk berada di bawah Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Ciamis.

Baca Juga: Pusat Kota Menjadi Kawasan Pedestrian, Pemkot Tasikmalaya Tetap Akomodir PKL

Sedangkan petugas jaga pos parkir di bagian depan di bawah Dinas Perhubungan Ciamis. Petugas lainnya termasuk petugas kebersihan merupakan sejumlah PNS dan honorer Balai Cagar Budaya dan Museum Karangkamulyan di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPDB) Serang. Di kawasan situs, ada juga kuncen atau juru kunci.

Heryadi sendiri merupakan tenaga honorer di bawah BPCB Serang. Pria berusia 41 tahun itu menjadi honorer di Karangkamulyan karena turun-temurun dari kakek lalu ke ayahnya, warga setempat yang mengurus kawasan tersebut.

Heryadi yang telah menjadi honorer sejak tahun 2010 sangat berharap kepada pemerintah agar segera mengangkatnya menjadi PNS. Saat ini ia dan kawan-kawannya sesama honorer mendapat honor ditransfer sebulan sekali, berbedadengan dulu yang baru bisa diambil tiga bulan sekali.

Baca Juga: Polda Jabar Selidiki Kasus Haji Furoda yang Dideportasi, Kanwil Kemenag Imbau yang Dirugikan Segera Lapor

Para honorer tersebut diberi upah Rp 1 juta/bulan dipotong iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Rp 95.000/bulan, sehingga hanya menerima Rp 905.000/bulan.

Jumlah tersebut sangat jauh bila dibandingan dengan Upah Minumum Kabupaten (UMK) Ciamis tahun 2022 sebesar Rp 1.897.867,14. Apalagi mereka tak mendapat tambahan penghasil lain.

Kecuali jika ada pengunjung yang memintanya untuk memandu saat memasuki situs atau untuk botram agar tak diganggu monyet. Namun hal itu jarang.

Baca Juga: Robert Alberts Sampaikan Kabar Baik Jelang Persib Bandung Hadapi Bhayangkara FC di BRI Liga 1 2022/2023

"Kadang sehari satu rombongan (pengunjung), seringnya tidak ada sama sekali. Kalau pun ada kami tak memasang tarif untuk jasa memandu tersebut, sukarela saja," ujar Heryadi.

Memang sejak beberapa waktu lalu jika ada pengunjung yang berniat botram di kawasan bagian dalam Karangkamulyan sering diganggu kawanan monyet. Biasanya monyet menyerang awalnya seekor dua ekor lalu datang teman-temannya.

Namun jika ada pemandu, monyet tak berani mengganggu karna pemandu mengetahui cara agar monyet menjauh dari pengunjung.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditangkap Saat Berada di Mall. Saat Ini, Pemeriksaan Tunggu Pengacara 'Nyai'

"Sebetulnya jika ingin botram selain di sekitar pintu pos masuk, bisa juga di bagian dalam Karangkamulyan karena ada gazebo. Seperti di Patimuan juga bisa, namun jika tak didampingi memang dikhawatirkan ada monyet yang kadang-kadang menyerang," ujar Heryadi.*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler