Network
KABAR PRIANGAN - Berbeda dengan objek wisata hiburan yang selalu ramai pengunjung, sehari-hari suasana bagian dalam Objek Wisata Budaya Situs Karangkamulyan, Jalan Raya
Ciamis-Banjar, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, sepi.
Apalagi ketika bukan hari libur sabtu dan minggu atau hari libur nasional, yang ada hanyalah kawanan monyet yang berkeliaran di jalanan area Situs Karangkamulyan atau bergelantungan di pohon-pohon tua nan rindang.
Kawasan Situs Karangkamulyan terbagi dua. Pertama bagian luar merupakan rest area untuk pengguna lalu lintas jalan nasional tersebut.
Baca Juga: Setelah Dinyatakan Bebas Bersyarat, Habib Rizieq Shihab (HRS) Siap Lanjutkan Misi yang Tertunda
Banyak pengguna lalu lintas yang akan menuju atau pulang dari objek wisata pantai di Kabupaten Pangandaran dan daerah-daerah Jawa Tengah, memilih beristirahat di Karangkamulyan. Suasana yang sejuk sangat cocok untuk melepas penat.
Di area ini terdapat lahan parkir yang cukup luas, musala, warung-warung berbagai jenis makanan. Ada pula Gong Perdamaian Dunia berukuran besar. Makanan yang disediakan tergolong murah-meriah, mulai nasi timbel komplet hingga minuman kepala muda.
Sedangkan bagian dalam merupakan hutan lindung dengan situs-situs bersejarah. Supaya bisa masuk ke bagian dalam ini tiketnya Rp 3.500/orang, kecuali untuk anak usia lima tahun ke bawah tidak dikenakan tiket.
Petugas tiket Situs Karangkamulyan terdiri dari tiga orang yakni dua orang berstatus tenaga honorer dan seorang PNS di bawah Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Ciamis. Selain itu ada petugas Suaka Margasatwa dan Balai Cagar Budaya Karangkamulyan serta petugas parkir di pintu depan.
Salah seorang petugas tiket pos pintu masuk Situs Karangkamulyan, Desi Lestari, mengatakan, setelah pandemi Covid-19 melandai, kini jumlah pengunjung Situs Karangkamulyan mulai menggeliat lagi meskipun tetap jarang-jarang. Mulai Lebaran lalu, pada hari-hari biasa pengunjung selalu ada meski jumlahnya minim.
