Ribuan Nakes Honorer di Kota Tasikmalaya Menuntut Diangkat Jadi ASN Atau PPPK

29 Juli 2022, 04:00 WIB
Ratusan tenaga honorer kesehatan berunjukrasa di gedung DPRD Kota Tasikmalaya, menuntut diangkat menjadi tenaga PPPK, Kamis 28 Juli 2022.* /Dok warga/

KABAR PRIANGAN - Lebih dari seribu tenaga kesehatan (nakes) honorer di Kota Tasikmalaya saat ini berada dalam kegelisahan menyusul munculnya wacana penghapusan tenaga honorer. Mereka lantas menganalogikan situasi saat ini sangat menyeramkan.

"Kita tenaga honorer dengan situasi saat ini seperti horor," kata salah seorang nakes yang menggelar mimbar bebas di halaman Kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis, 28 Juli 2022.

Aksi ratusan nakes dari sekitar 1.300 tenaga honorer yang tersebar di RSUD Dokter Sukardjo dan belasan puskesmas dan itu bermaksud mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya agar nasib mereka diupayakan jadi ASN atau minimal P3K.

Baca Juga: Ratusan Tenaga Honorer Kesehatan Kota Tasikmalaya Turun ke Jalan. Tuntut Diangkat Menjadi PPPK

"Silakan tenaga honorer dihapus, tetapi angkat kami jadi ASN atau minimal P3K," ujar Ny.Euis Yunarsih, perawat di RSUD yang sudah lebih dari 15 tahun bekerja sebagai honorer.

Aksi itu diikuti sebagian besar nakes mulai dari perawat, bidan, tu, laboratorium, apoteker, rekam medis, farmasi dan lainnya. Malah demi mendukung aksi itu, sejumlah nakes yang baru melakukan dinas malam pun ikut berunjuk rasa.

Mereka rela meninggalkan anak dan kegiatan rutin sebagai kepala dan ibu keluarga. "Maunya langsung istirahat, tetapi karena ada aksi ini saya menyempatkan datang sebagi apresiasi terhadap perjuangan kawan senasib," kata Nira Agustina.

Baca Juga: Sikapi Kasus Dua Oknum Guru Pelaku Video Mesum, Inspektorat Kabupaten Ciamis Telah Bentuk Tim Ad Hoc

Bila tuntutan mereka tidak di penuhi dan nasib mereka digantung tak jelas, pemerintah dianggap tidak menghargai kiprah mereka dalam melayani sektor kesehatan, termasuk saat jadi garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19.

Upaya pelayanan kesehatan juga diprediksi akan kalang kabut jika para nakes memutuskan mogok kerja.

"Jadi kita datang kesini dan meminta pemerintah bijak dalam membuat regulasi. Jangan berencana menghapus honorer tanpa solusi," ujar Asep Cahya, nakes lain saat giliran berorasi.

Baca Juga: Para Juru Parkir di Jalan HZ dan Cihideung Kota Tasikmalaya Harus Pindah, Uen: Yang Bandel SP Kerjanya Dicabut

Maka Asep maupun perwakilan nakes lain berharap pemerintah bisa mengangkat langsung semua tenaga honorer minimal jadi P3K tanpa menempuh tes lagi.

Selagi ratusan peserta aksi berorasi, puluhan perwakilan nakes melakukan audiensi dengan DPRD Kota Tasikmalaya.

Dari tempat audiensi, Wakil Ketua DPRD H. Mamat Rahmat maupun Sekretaris Komisi I, Anang Sapaat berjanji akan segera berkonsultasi dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) sebagai tindak lanjut dalam memfasilitasi aspirasi para nakes.

Baca Juga: Kick Off Persib VS Madura United Pekan Kedua Liga 1 2022/2023, Maung Bandung Main Sore Hari

Rahmat pun meminta perwakilan nakes untuk ikut membersamai DPRD dan BKD. "Nanti kita minta arahan terkait opsi-opsi yang berkembang saat ini," Kata Anang.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler