Dua Portal Jembatan Baru Banjar 'Rungkad', Mobil Ketinggian Melebihi 2,4 Meter Jadi Bisa 'Ucing-ucingan'

8 November 2022, 14:59 WIB
Portal pembatas mobil ketinggian 2,4 meter yang "rungkad", dibiarkan belum dipasang kembali, Senin 7 November 2022. Akibatnya, saat jam tertentu ketika aparat lengah diterobos mobil yang ketinggiannya melebihi 2,4 meter.* /Kabar-Priangan.com/D Iwan

KABAR PRIANGAN - Jembatan Baru atau lebih dikenal dengan sebutan Jembar di Kota Banjar, kini menjadi sorotan lagi, terutama bagi para pengguna lalu lintas. Soalnya, tiga tiang penyangga jembatan yang patah dihantam banjir Sungai Citanduy seiring dampak hujan deras dari hulu Bendungan Leuwi Keris beberapa waktu lalu, belum diperbaiki hingga sekarang. 

Padahal keberadaan jembatan tersebut sangat vital, termasuk menghubungkan wilayah Parunglesang Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar dengan Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar.

Diketahui Jembar merupakan jembatan penghubung lalu lintas kendaraan jalur strategis dari arah Bandung tujuan Terminal Banjar. Selain itu lintasan menuju Objek Wisata Kabupaten Pangandaran dari arah Ciamis.

Baca Juga: Even Kontes Entog di Banjar Jadi 'Pilot Project', Harga Sang Juara Melejit hingga Puluhan Juta Rupiah

Badan jalan Jembar yang baru diaspal tahun 2021 itu kini berpotensi cepat rusak kembali karena getaran jembatan saat dilintasi mobil tertentu. Ditambah lagi, dua portal yang sengaja dipasang di mulut jembatan untuk membatasi kendaraan yang memiliki ketinggian 2,4 meter, semuanya "rungkad" (Sunda; tumbang, roboh - Red) karena ditabrak mobil.

Sejumlah pengemudi truk pun mengaku "kucing-kucingan" agar bisa melewati jembatan tanpa diketahui petugas.  "Melintasi ke Jembatan Parungsari itu terlalu jauh. Makanya, saat situasi malam sepi dan aman, saya sempat ucing-ucingan melintasi Jembar," ucap seorang pengemudi truk, Wagino, Senin 7 November 2022.

Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kota Banjar, Fera Mada Pratama, kedua portal pembatas kendaraan ketinggian 2,4 m itu roboh dalam satu hari, hanya beda jam. Hal itu terjadi bebeberapa hari lalu.

Baca Juga: Jelang Porprov Jabar 2022, Pemuda Lembursitu Ciamis Membuat Parfum dari Limbah Lingkungan Bertuliskan Porprov

"Rambu pembatasan mobil ketinggian 2,4 meter saat ini masih terpasang. Pengemudi yang taat akan mematuhinya walaupun tanpa portal. Beda dengan pengemudi yang nakal, walaupun diportal tetap saja diterobos dan ditabrak sampai portal itu roboh," ujar Fera.

Ketua Komisi 3 DPRD Kota Banjar, Cecep Dani Supyan, mengaku pihaknya juga ikut mengawasi perkembangan pembangunan Jembar selama ini. "Kami, Komisi 3 sudah berkali-kali meninjau perkembangan perbaikan Jembar. Diharapkan Dinas PU Banjar bergerak cepat, segera merespons perbaikan tiang penyangga jembatan yang patah," ujarnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan informasi terbaru dari Dinas PU Banjar, dalam tahap perencanaan pengecoran pemasangan tiang pancang yang patah akibat banjir, diketahui saat ini masih tahap pengeboran tanah. Hal itu untuk mengetahui kualitas dan daya tahan tanah.

Baca Juga: Cara Mengatasi Set Top Box Tidak Ada Gambar tapi Ada Suara, Berikut Ini Langkah-Langkahnya!

Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana, saat melakukan pertemuan dengan BBWS Citanduy angkat bicara menyikapi permasalahan Jembar. Menurutnya, tiang Jembatan Baru di Sungai Citanduy harus aman dari hantaman benda keras atau tumpukan sampah saat banjir.

Diantaranya, melalui pemasangan pelindung tiang jembatan yang dipasang depan jembatan. "Sehingga, kalau air banjir membawa pohon besar, tak langsung menabrak tiang jembatan karena terganjal tiang pelindung itu," ucapnya.

Sekda Banjar H. Ade Setiana menyebutkan, selama Jembar belum diperbaiki, kondisi ini secara langsung menghambat rencana pembanguan Jembatan Parungsari pada tahun 2022. "Dana pendampingan untuk perbaikan Jembar dialokasikan sebesar Rp 150 juta dari APBD Kota Banjar Tahun 2022," kata Ade.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler