Produksi Jagung Naik, Awal Kebangkitan Ekonomi Petani di Cimanintin Sumedang

27 Januari 2023, 11:11 WIB
Petani sedang mengeringkan jagung di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Sumedang, Jumat, 27 Januari 2023. Produksi naik, awal kebangkitan ekonomi petani. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Petani di Desa Cimanintin, Kecaman Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, berupaya melakukan ekstensifikasi budidaya tanaman jagung.

Salah satu upaya ekstensifikasi tersebut, para petani di Desa Cimanintin memperluas areal lahan untuk menanam jagung. Upaya itu mampu menaikan produksi jagung hingga 50 persen.

"Dari luas wilayah desa yang mencapai 586 hektar, sekarang sekitar 120 hektare lebih digunakan petani untuk menanam jagung. Terutama lahan di Dusun Cipeuteuy," ujar Tata Wardana, Ketua Kelompok Tani Guna Makmur, Jumat, 27 Januari 2023.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Minta Saran Terkait Isu Strategis untuk RKPD Tahun 2024

Tata menyebutkan, di wilayah Cimanintin sangat potensial untuk penanaman komoditas jagung. Selain memiliki lahan yang luas, para petani setempat juga terbiasa menanam jagung disamping menanam padi.

"Kami ingin wilayah kami jadi sentra produksi jagung di Kecamatan Jatinunggal. Dan saat ini mulai terlihat pengembangan budidaya jagung ini. Karena setiap petani, terutama di Dusun Cipeuteuy telah menanam jagung sejak dulu," tuturnya.

Dikatakan Tata, saat ini kelompok tani telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan produksi komoditas jagung. Selain melakukan penambahan areal tanam, petani juga dibekali cara pengolahan dan pemasaran.

Baca Juga: DPPKBPPPA Sumedang Berhasil Tekan Angka Pernikahan Usia Anak secara Signifikan

"Bahkan, alhamdulilah kami mendapatkan bantuan bibit jagung. Sehingga mengurangi biaya modal petani," ucapnya.

Ia mengakui, produksi komoditas jagung di Cipeuteuy, Cimanintin naik signifikan setelah dilakukan langkah-langkah intensifikasi oleh kelompok tani. 

Tata menggambarkan, petani di wilayahnya, kini bisa menghasilkan sekitar 28 ton jagung kering per musim. Jumlah ini dihasilkan oleh satu kelompok tani.

Baca Juga: Seorang Kakek di Sukasari Sumedang Meninggal Dunia Akibat Terbakar Bersama Rumahnya

"Kami menjual jagung setelah dikeringkan. Karena permintaan pasarnya ya seperti itu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual, jagung kering yang dihasilkan oleh para petani di Cipeuteuy dihargai sekitar Rp 4.300 per kilogram.

Namun demikian, kata Tata, pengembangan budidaya tanaman jagung di wilayahnya terkendala kuota pasokan pupuk. Petani mengeluhkan alokasi pupuk yang terbatas.

Baca Juga: Disdik Sumedang Imbau Pihak Sekolah Waspada Dini Bahaya Miras dan Obat Terlarang

"Mudah-mudahan kendala sulitnya pupuk bisa diatasi pemerintah. Dengan mempermudah akses petani mendapatkan pupuk," ucapnya.

Dari produksi jagung yang meningkat, Tata optimis hal tersebut jadi awal kebangkitan ekonomi para petani di daerah, khususnya di Cimanintin.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler