Isu Penculikan Anak Bikin Resah, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Edarkan Surat Kewaspadaan ke SD-SD

2 Februari 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi: Isu penculikan anak bikin resah warga, termasuk di Kota Tasikmalaya.*Kabar-Priangan.com/Rika Rostika Johara /

KABAR PRIANGAN - Desas-desus kabar penculikan anak sedang ramai dibicarakan. Hal tersebut tentunya membuat resah para orangtua.

Begitu pun dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya yang ikut bereaksi terkait isu tersebut, dengan menyebarkan surat edaran perihal kewaspadaan terhadap kemungkinan upaya penculikan anak. Surat tersebut ditujukan kepada para kepala sekolah dasar (SD) negeri dan swasta se-Kota Tasikmalaya.

Surat yang ditandatangi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ir Hj Elly Suminar, MP, pada 30 Januari 2023, berisi imbauan untuk melakukan langkah-langkah antisipasif terkait isu penculikan anak. Masyarakat diminta untuk tidak panik dan merasa takut berlebihan.

Baca Juga: Sempat Viral, Perangkat Desa Cimerak Ternyata Pembuat dan Penyebar Isu Penculikan Anak di Masawah Pangandaran

Selain itu meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan penculikan terhadap peserta didik, dengan memastikan yang mengantar dan menjemput peserta didik ke sekolah adalah wali atau orang tua atau keluarga yang sudah dikenal oleh sekolah.

Apabila yang menjemput bukan orangtua atau wali atau keluarga yang dikenal oleh sekolah, maka peserta didik tetap berada di sekolah. Kemudian sekolah atau wali kelas segera menghubungi orangtua atau wali atau keluarga agar segera menjemput anaknya.

Hal lainnya, membatasi peserta didik keluar dari lingkungan atau area sekolah pada jam istirahat, termasuk untuk kepentingan membeli makan atau jajanan di luar sekolah. Mengoptimalkan peran kantin sekolah dengan menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan higienis.

Baca Juga: Wagub Jabar Batal Diundang Dalam Acara Harlah Satu Abad NU, Ini Jawaban Uu Ruzhanul Ulum

Di samping untuk kesehatan peserta didik juga untuk menghindari adanya upaya penculikan dengan kedok penjual makanan atau jajanan. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah masing-masing.

Menindaklanjuti surat imbauan tersebut, SDN 2 Benda Kota Tasikmalaya memberikan penyuluhan terhadap para siswa yang disampaikan ketika upacara bendera dan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Siswa diminta untuk langsung pulang ke rumah jika jam sekolah telah berakhir. Apabila di jalan bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal atau mencurigkan segera hindari atau abaikan.

Baca Juga: Progres Pengadaan Lahan Tol Cisumdawu Capai 98 Persen, Kontruksi Jalan Tol Hampir Selesai

Guru Kelas II SDN 2 Benda, Julian Marthalina Putri, SPd, mengatakan, para siswa lebih baik diam di rumah daripada keluyuran. Selain banyaknya isu penculikan, cuaca juga sedang tidak baik.

Julian juga berharap semoga aparat segara menangani isu tersebut karena sangat meresahkan, apalagi bagi guru yang dititipi anak-anak oleh orang tuanya. "Sehingga tidak ada lagi keresahan dan kekhawatiran di masyarakat," ujarnya, Kamis 2 Februari 2023.

Deti Nurhayati, ibu tiga anak yang juga menjabat ketua RT di Kota Tasikmalaya, mengatakan kabar penculikan tersebut sangat meresahkan meskipun belum diketahui dengan pasti kebenarannya. “Mudah-mudahan beritanya hoaks, tidak terjadi di daerah kita, sing ditarebihkeun tina kajantenan nu aya di medsos (semoga dijauhkan dari kejadian yang ada di medsos), tapi waspada tetap harus,” ujarnya.

Baca Juga: Suka Duka Jumantik, Pasukan Pemberantas Jentik. Begini Cara Pengendalian Penyebaran Nyamuk DBD di Rumah

Dari pantauan kabar-priangan.com, banyaknya video yang beredar di masyarakat terkait isu kasus penculikan anak tersebut memicu ketakutan di masyarakat. Apalagi isu penculikan anak seringkali dikaitkan dengan penjualan organ tubuh manusia.

Bahkan kembali beredar video pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea yang mengawal kasus pembunuhan anak usia empat tahun, diduga terkait dengan jual beli organ tubuh. Padahal video tersebut diunggah oleh akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial pada 15 Februari 2020.

Kekhawatiran tersebut terjadi di banyak daerah di Indonesia. Di Sorong, Papua, seorang wanita dibakar hidup-hidup oleh masyarakat karena diduga seorang penculik anak meskipun belum dipastikan kebenarannya. Peristiwa terbaru adalah beredarnya pesan suara terkait penculikan di Salatiga, Jawa Tengah, yang sudah dipastikan berita bohong.*


Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler