Mahasiswa STAI Siliwangi Garut Gelar KKN Tematik Kebencanaan di Wilayah Terdampak Gempa Cianjur

16 Februari 2023, 21:16 WIB
Kegiatan ekspos KKN Tematik Kebencanaan Cianjur, di aula STAI Siliwangi, Kecamatan, Leles, Kabupaten Garut, Kamis, 16 Februari 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Tergerak untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terganggu akibat bencana alam gempa bumi, ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Siliwangi Garut, melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di wilayah terdampak gempa di Cianjur. Kegiatan ini ternyata mendapat sambutan sangat baik dari warga karena dinilai sangat besar manfaatnya.

Ketua STAI Siliwangi Garut, Illa Susanti, menyebutkan jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN di daerah terdampak gempa di wilayah Cianjur jumlahnya 136 orang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 20 hari di 10 desa yang tersebar di 4 kecamatan terdampak gempa di Cianjur.

Dikatakan Illa, pihaknya sengaja menyelenggarakan kegiatan KKN kali ini dengan tematik kebencanaan. Hal ini menyusul adanya keprihatinan akibat gempa yang terjadi di Cianjur yang dampaknya sangat besar termasuk kepada sektor pendidikan.  

Baca Juga: Momen HJG ke 210, Bupati Garut Akui Masih ada Persoalan Kemiskinan

"Ide kegiatan KKN tematik kebencanaan yang dilaksanakan para mahasiswa tingkat akhir ini muncul saat pihak kampus memberikan bantuan kemanusiaan di daerah terdampak pada hari kedua pascagempa. Saat itu kami melihat para korban ternyata tidak hanya membutuhkan bantuan materi 

tapi juga pendampingan," ujar Illa seusai acara ekspos KKN Tematik Kebencanaan Cianjur, di aula STAI Siliwangi di wilayah Kecamatan, Leles, Kamis, 16 Februari 2023.

Menurut Illa, setelah melihat langsung kondisi di lapangan, pihaknya mempunyai gagasan agar KKN kali ini bertemakan kebancanaan dan akan dilaksanakan di daerah terdampak gempa di wilayah Cianjur. Selain bisa mengamalkan ilmu yang selama ini telah dipelajrainya, para mahasiswa juga bisa membantu para korban bencana yang ternyata tidak hanya membutuhkan bantuan materi. 

Baca Juga: Pedagang Es Krim di Garut yang Diduga Sebabkan Keracunan Massal Diamankan Polisi

Pelaksanaan KKN, imbuh Illa, dipusatkan di 4 wilayah kecamatan yang terkena dampak gempa terbilang parah yakni Kecamatan Cilaku, Cibulakan, Warung Kondang dan Cugenang. Pihak kampus menyiapkan 4 ptrogram utama selama KKN dilaksanakan.    

"Program pertama, kegiatan aktualisasi masjid atau memberikan pertolongan perbaikan fasilitas ibadah di lokasi terdampak banjir. Hal ini bertujuan agar kegiatan keagamaan masyarakat kembali hidup setelah sempat terganggu akibat dampak gempa yang cukup dahsyat," katanya.

Disampaikannya, melalui program ini diharapkan warga korban gempa bisa kembali tenang dalam melakukan kegiatan ibadah termasuk mengaji. Melalui pendampingan yang dilakukan para mahasiswa, para korban tidak terus terlarut dalam duka sehingga mereka bisa kembali melakukan aktivitas dengan baik termasuk dalam sisi peribadatan. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut yang Hits dengan Pemandangan Bagus, Asyik buat Nongkrong!

Program kedua, tutur Illa, yakni islamic trauma healing atau pendampingan moril yang diberikan khusus bagi anak-anak yang dilaksanakan di sekolah darurat termasuk bermain di lingkungan posko.

Sebelumnya pihak kampus sudah menyusun modul dan pendampingan yang tepat bagi anak di lokasi bencana.

Program ketiga, tambahnya, pendampingan terhadap anak-anak pelajar dengan tujuan agar mereka tetap bisa mendapatkan bimbingan belajar untuk menumbuhkan semangat baru setelah musibah gempa menerpa. Sebagaimana diketahui, dampak gempa yang terjadi di Cianjur itu sangat besar termasuk bagi sektor pendidikan dikarenakan banyak bangunan sekolah yang rusak.  

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut Lagi Hits, Ada yang Buka dari Sore hingga Malam, Asyik untuk Kongko!

Selain itu, banyaknya guru yang juga menjadi korban gempa, tentu sangat berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). 

Jangankan untuk bisa mengajar dengan tenang, sama halnya seperti yang dialami warga lainnya, mereka pun masih dilanda trauma akibat bencana yang menimpa.   

“Kondisi seperti ini tentunya menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi para mahasiswa yang melaksanakan KKN di sana. Mereka bisa merasakan langsung bagimana perasaan para guru yang juga merasa khawatir dan trauma akibat bencana gempa yang menimpa mereka sehingga jangankan untuk mengajar, memikirkan dirinya sendiri pun bingung.

Baca Juga: Wisata Alam Pantai Ranca Buaya, Surga Tersembunyi di Garut Jawa Barat

Lebih jauh Illa mengungkapkan, program keempat kegiatan KKN tematik kebencanaan di Cianjur yakni mengkoordinasikan seluruh stakeholeder yang berkepentingan dalam penanganan pascabencana di lokasi gempa. Dan dari seluruh program yang dilaksanakan dalam kegiatan KKN tersebut, tagline dari kegiatan ini yakni "kanyaah warga Garut buat warga Cianjur.

Sementara itu salah seorang mahasiswa peserta KKN tematik kebencanaan di daerah terdampak gempa di Cianjur, Asep Ridwan, mengaku sangat terkesan dengan program yang dilaksankan pihak kampus STAI Siliwangi tersebut. Ia pun menyampaikan apresiasi atas ide dan inisiatif pihak kampus yang dinilainya sangat cemerlang itu. 

Diakui, kegiatan itu memberikan pengalaman baru bagi dirinya dan seluruh peserta KKN lainnya. Ini merupakan kegiatan KKN yang dinilainya benar-benar sangat berarti dan penuh cerita serta kesan yang mendalam.  

Baca Juga: BREAKING NEWS! Bus Rombongan SMPN 3 Garut Mengalami Kecelakaan di Purworejo

“Saya sangat terkesan dengan kegiatan KKN yang baru selesai kami laksanakan di wilayah terdampak bencana gempa di Cianjur. Perasaan yang sama juga dirasakan rekan-rekan sesama peserta KKN," ucap Asep.  

Diterangkannya, mereka bukan hanya bisa merasakan secara lansung kesedihan dan kesusahan yang dirasakan para korban pascagempa. Lebih dari itu, mereka juga bisa merasakan bagaimana khawatirnya berada di lokasi tersebut dengan ancaman gempa susulan yang terus terjadi.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler