Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Luar Negeri Mulai Meningkat

16 Maret 2023, 18:07 WIB
Suasana saat sosialisasi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang digelar BP2MI di Gedung Islamik Center Garut, Kamis, 16 Maret 2023. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana /

KABAR PRIANGAN - Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri pasca pandemi Covid-19 kini menuju normal. Tiga bulan terakhir ini jumlah pengiriman terus meningkat.

Demikian disampaikan Lasro Simbolon selaku Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik pada Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, usai membuka acara sosialisasi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang digelar Badan Perlindungan Pekerja Indonesia (BP2MI) di Gedung Islamik Center Garut, Kamis 16 Maret 2023.

"Alhamdulillah sudah kembali normal atau menuju normal, setelah pandemi Covid-19. Pada tahun 2019 rata-rata Indonesia mengirim pekerja migran sebanyak 276 ribu ke berbagai negara. Nah begitu terjadi covid pada tahun 2021 langsung turun drastis. Kita hanya berhasil mengirim 113 ribu. Bahkan tahun berikutnya itu karena ditutup perbatasan walaupun masih bisa, kami hanya bisa mengirim 73 ribu," kata Lasro Simbolon.

Baca Juga: Bupati Sumedang Paparkan Capaian di Tahun 2022 untuk Sempurnakan RKPD 2024

Selanjutnya, kata Lasro, setelah lockdown dibuka beberapa negara sudah mulai membuka perbatasan dan Indonesia juga siap. 

Maka pada tahun 2022 pengiriman mencapai 176 ribu. Dan tiga bulan terakhir ada peningkatan. Mudah-mudahan sudah ada diangka normal, dan mudah-mudahan juga tidak ada lagi gejolak.

Lasro menyebutkan, pengiriman tenaga kerja Indonesia sebagian besar paling banyak ke Hongkong, Malaysia, Brunei, Korea, Jepang, Taiwan, Singapura, Italia, dan negara lainnya, termasuk ke Timur Tengah untuk sektor-sektor formal. 

Baca Juga: Pemkab Sumedang Peringati HUT Satpol PP, Satlinmas dan Damkar

"Perlu diketahui sampai saat ini pemerintah tetap memberlakukan moratorium dalam penempatan sektor pekerja rumah tangga ke Timur Tengah. Karena kita tahu mereka disana tidak mendapatkan harkat yang baik dan diperlakukan kurang baik, maka itu dimoratorium dulu, itu kan tanggung jawab negara," kata Lasro.

Akan tetapi, Lasro menyampaikan, bahwa sekarang ini pengiriman tenaga kerja ke Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Dubai, UEA diantaranya untuk tenaga perawat. 

"Bahkan banyak tenaga kerja kita disana yang bekerja di pertambangan dan gaji nya standar internasional," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Bantu Operasi Pasar Beras di Sumedang Jelang Ramadhan

Ia pun mengapresiasi dukungan dari Bupati Garut Rudy Gunawan untuk tenaga kerja ke luar negeri. "Tahun 2023 ini Bupati Garut sudah menganggarkan saat ini Rp1 miliar dan tahun depan ditambah lagi untuk pelatihan," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler