Ridwan Kamil Terima Keluhan SMAN 8 Garut Terkait Dampak Tol Getaci

17 Maret 2023, 20:30 WIB
SMAN 8 Garut yang berlokasi di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cilawu yang disebut-sebut terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Getaci. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Keresahan pihak SMAN 8 Garut akibat belum adanya kepastian terkait jadi tidaknya lokasi sekolah terkena dampak pembangunan Jalan Tol Getaci, saat ini telah sampai ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Diharapkan hal ini bisa membantu pihak sekolah untuk segera mendapatkan kepastian. 

"Tadi pagi saya bertemu dengan Pak Gubernur dan saya telah informasikan terkait permasalahan yang dialami pihak SMAN 8 Garut kepada beliau," ujar anggota Komisi V DPRD Jabar, Enjang Tedi, Jumat, 17 Maret 2023.

Menurut Enjang, gubernur pun menanggapi hal itu dengan sangat baik. Bahkan ia berjanji untuk mencarikan solusi terkait permasalahan yang saat ini dialami SMAN 8 yang kemungkinan harus tergusur yang merupakan dampak pembangunan Jalan Tol Getaci.

Baca Juga: Mahasiswa Pasangan Kekasih di Garut Diamankan Polisi Usai Aborsi

Pihaknya tutur Enjang Tedi, berharap agar gubernur bisa benar-benar mencarikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi SMAN 8. Salah satunya terkait adanya kepastian jadi tidaknya lahan sekolah tersebut dijadikan bagian dari ruas jalan tol. 

"Seperti yang kita ketahui, saat ini pihak SMAN 8 Garut sedang menunggu kepastian terkait nasib sekolahan mereka. Sebelumnya mereka mendapatkan pemberitahuan jika sekolah mereka terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Getaci," katanya.

Namun sampai saat ini imbuh Enjang, pihak sekolah belum juga menerima informasi lanjutan terkait kepastiannya. Hal ini menyebabkan proses pembangunan di sekolah tersebut menjadi terhambat akibat adanya kekhawatiran yang dirasakan pihak sekolah. 

Baca Juga: Targetkan Omzet Penjualan Rp1,5 Miliar, Festival Baso Aci Munggahan akan Digelar di Alun-alun Garut

Padahal berdasarkan penuturan pihak sekolah, kata Enjang, sudah direncanakan pengembangan pembangunan sejumlah sarana di sekolah yang berlokasi di wilayah Desa Pasanggrahan, Kecamatan Cilawu itu. Namun setelah mendapat informasi jika sekolah itu terdampak pembangunan jalan tol, maka pihak sekolah pun tak berani melaksanakan pembangunan. 

"Ada sejumlah sarana yang masih harus dibangun di sekolah itu, salah satunya masjid. Namun pihak sekolah tak berani untuk melanjutkan pembangunan karena takut suatu saat nanti sekolah harus benar-benar direlokasi, kan apa yang sudah dibangun jadi mubazir," katanya. 

Adanya ketidakpastian ini, ungkap Enjang, juga sedikit banyak telah menimbulkan keresahan pihak orang tua siswa. Mereka khawatir jika lokasi sekolah akan dipindahkan ke tempat yang lebih jauh dan sulit dijangkau. 

Baca Juga: Kasus Difteri di Garut Masih Bertambah, Seorang Suspek Meninggal Dunia

Disampaikan Enjang, kondisi seperti ini dikhawatirkan akan berpengaruh juga terhadap menurunnya minat orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 8. Ini juga akibat adanya kekhawatiran lokasi sekolah akan dipindahkan ke lokasi yang lebih jauh.

Enjang Tedi juga menjelaskan, selain berkomunikasi dengan Gubernur Ridwan Kamil, ia dan anggota Komisi X DPRD Jabar yang lainnya juga melaporkan hasil temuan di lapangan terkait permasalahan SMAN 8 Garut ini ke pimpinan. Bahkan pihaknya juga akan mendesak pimpinan untuk membuat nota komisi.

"Kami juga akan mendorong pimpinan Komisi V untuk berkoordinasi dengan Komisi IV sebagai mitra kerja PUPR sebagai salah satu pelaksana pihak yang berkaitan dengan program pembangunan jalan tol. Maksudnya agar ada koordinasi lintas komisi mengingat pentingnya pembahasan masalah ini," ucap EnjangTedi.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler