Selama Ramadan, Kebutuhan Pokok di Garut Dipastikan Aman

23 Maret 2023, 20:29 WIB
Kepala Disperindagas ESDM Garut, Nia Gania Sukarya menyebut pengurangan transaksi bahan kebutuhan pokok yang diduga dipicu faktor cuaca. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Stok kebutuhan bahan pokok untuk keperluan selama bulan Ramadan di Kabupaten Garut dipastikan aman. Di sisi lain, pengurangan transaksi bahan kebutuhan pokok yang diduga dipicu faktor cuaca.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pasar, dan ESDM (Disperindagpas ESDM) Garut, Nia Gania Sukarya, menyebutkan, pihaknya telah melakukan monitoring terkait ketersediaan bahan pokok. Monitor dilaksanakan bersama 20 UPT di 15 pasar pemerintah yang menjadi rujukan dan tersebar di wilayah Kabupaten Garut.

Hasilnya, imbuh Gania, tidak ditemukan terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan pokok jenis apapun. Artinya, dapat dipastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok selama Ramadan dalam kondisi aman.

Baca Juga: Kenaikan HET LPG 3 Kilogram Membuat Emak-emak di Garut Gaduh

"Alhamdulillah ketersediaan bahan kebutuhan pokok untuk Ramadan dapat dipastikan aman. Ini berdasarkan hasil monitoring langsung yang kami lakukan di 15 pasar rujukan yang tersebar di berbagai wilayah di Garut," ujar Gania, Kamis, 23 Maret 2023. 

Dikatakannya, hasil monitoring menjelang munggahan di sejumlah pasar di Garut malah cukup mengejutkan dimana terjadi penurunan transaksi jual beli. Hal ini disebabkan faktor cuaca yakni intensitas hujan di wilayah Garut yang cukup tinggi akhir-akhir ini.

Hal ini menurut Gania menjadi keluhan para pedagang di pasar. Padahal mereka berharap momentum munggahan bisa meningkatkan penjualan seperti pada momentum yang sama sebelum-sebelumnya.

Baca Juga: Dinas PUPR Garut Siapkan Alat Berat di Daerah Rawan Bencana Hingga Lebaran

Terkait harga kebutuhan pokok pada momentum munggahan, diungkapkan Gania dari hasil evaluasi terjadi fluktuasi. Hal ini terutama terjadi pada beras dan minyak goreng.

"Fluktuasi harga di antaranya terjadi pada bahan pokok jenis beras. Saat ini kisaran harganya bisa mencapai Rp14 ribu her kilogram," katanya. 

Gania menyampaikan, pihaknya berupaya agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Salah satunya dengan mengajukan kegiatan operasi pasar ke Bulog.

Baca Juga: Kadinkes Garut: Jangan Minum Kopi Saat Sahur

Menurutnya, tingginya harga beras di pasaran terjadi karena faktor distribusi dan anomali cuaca yang terjadi. Dengan kondisi itu harga beras premium meningkat dari Rp12,5 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.

Terjadinya kenaian harga beras, tutur Gania, bukan hanya terjadi di Garut tapi juga di daerah lain di seluruh Indonesia. Kondisi seperti ini juga bukan karena momentum jelang Ramadhan tapi sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. 

"Makanya kita minta ke Bulog agar menambah suplai beras guna menekan harganya agar bisa kembali normal. Kami sudah lakukan pengecekan dan di Bulog Garut masih terdapat 40 ton persediaannya," ucap Gania.  

Baca Juga: Selain Bandung, Jajal juga 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut. Ada Kedai yang Wajibkan Konsumen Makan Pedas!

Selain itu, masih ada beras cadangan milik pemerintah. Bupati telah mengintruksikan agar beras tersebut tidak diperjualbelikan tapi harus dibagikan kepada masyarakat ketika terjadi kelangkaan di Garut.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler