KABAR PRIANGAN – Mendapat tantangan dan psywar atau perang psikoligis yang coba dilancarkan kubu Partai Gerindra yang tengah memburu rekor, tak membuat para pengurus DPC PPP Kota Tasikmalaya gentar.
Mereka tetap tenang dan selalu berusaha mengevaluasi dan memonitor setiap pergerakan guna memastikan strategi yang mereka terapkan benar-benar efektif.
Hanya dari analisa terkini, kata Ketua DPC PPP H. Jani Wijaya dan Sekretaris DPC PPP Zenzen Jaenudin, semua rencana on the track.
Baca Juga: Kerahkan Tiga Pimpinan Majelis Sekaligus, DPC PPP Kota Tasikmalaya Optimis Lewati Rekor
Malah Zenzen yakin apapun bentuk psywar yang dilancarkan tak akan membuat semangat para pejuang PPP luntur. Dia yakin para pengurus, kader, simpatisan semakin termotivasi untuk memastikan tradisi sebagai peraih suara terbanyak tetap terjaga.
Seperti diketahui, PPP Kota Tasikmalaya adalah partai politik yang selalu menang dalam setiap pemilu. Namun pada pemilu 2019 lalu, dominasi PPP tergeser oleh Partai Gerindra yang menang telak dan berhasil menduduki kursi Ketua DPRD.
Zenzen mengatakan, PPP dihuni kader dan pengurus yang militan serta berpengalaman. Kemudian seperti halnya timnas Brasil, Jerman, Argentina atau Perancis, PPP cukup teruji memiliki mental juara dan hal itu sangat membantu roh perjuangan partai tersebut.
Baca Juga: Tablig Akbar Warnai Penutupan PPSD MA Terpadu Ar Rahman Ciamis di Sukamanah Kota Tasikmalaya
"Disamping itu pemilih PPP yang termasuk kategori strong supporter cukup tinggi dan itu tidak akan tergoyahkan walau dalam kondisi apapun, " kata Zenzen Jaenudin.
Pihaknya pun terus berupaya memaksimalkan penguatan soliditas internal sembari terus menguatkan kepercayaan dan dukungan dari setiap stakeholder yang setia terhada kiprah dan perjuangan PPP.
Tiga unsur penting di PPP mulai Majelis Pertimbangan Partai, Majelis Syariah maupun Majelis Pakar kompak mengkonsolidasi setiap simpul kekuatan.
Trio pimpinan Majlis PPP yakni H. Budi Budiman (mantan walikota), KH. Cecep Bustomi (mantan wakil Ketua DPRD) maupun H. Yeyen Munawar (mantan Anggota DPRD), kata dia memiliki rekam jejak dan pengalaman yang panjang.
"Mereka pun tengah dalam motivasi tinggi dan selalu bersinergi untuk menyusun serangkaian strategi untuk memastikan tradisi peraih suara terbanyak selama berdirinya kota Tasik tak ternodai," kata Zenzen.
Malah Budi Budiman maupun Yeyen Munawar sendiri cukup yakin bila target minimal 12 kursi DPRD bukan hal mustahil dan mengawang-ngawang.
"Kita toh punya sejarah pernah jadi peraih kursi terbanyak dalam sejarah politik kota santri. Jadi itu sangat realistis dan melihat komposisi bacaleg yang ada, kita optimistis bisa meraih minimal 12 kursi," kata Budi maupun Yeyen.***