Kuota Pupuk Subsidi Berkurang, Hasil Panen Padi di Garut Dipastikan Menurun

11 Februari 2024, 20:20 WIB
Program Gebyar Diskon Pupuk yang dilaksanakan pemerintah melalui Pupuk Indonesia di Gudang Taronggeng, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu, 10 Februari 2024, mendapat sambutan antusias para petani di Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Tahun ini, hasil panen padi di Kabupaten Garut diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini merupakan salah satu dampak dari pengurangan kuota pupuk subsidi untuk Garut oleh pemerintah.

Demikian disampaikan Ketua Pokja Pupuk Bersubsidi Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Rieza Fauzani di sela kegiatan Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Taronggeng, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu, 10 Februari2024. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan pihak Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang dengan harapan bisa membantu ketersediaan pupuk untuk para petani di Garut. 

Baca Juga: Rapat Perdana, Rudy Gunawan Beberkan Rencana Penting untuk Persigar Garut

Dikatakan Rieza, alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Garut tahun 2024, Urea sebanyak 33.264 ton dan NPK sebanyak 25.419 ton.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dari alokasi tahun sebelumnya yang mana Urea mencapai 55.974 tin dan NPK mencapai 40.956 ton. 

Sedangkan Usulan Rencana Definitif Kelompok (RDKK) tahun 2024 Kabupaten Garut, imbuhnya, untuk Urea mencapai 62.995 ton dan NPK mencapai 86.544 ton. Dibandingkan dengan alokasi tahun lalu apalagi dibandingkan RDKK tahun 2024, alokasi pupuk bersubsidi untuk Garut itu tentu saja terbilang minim. 

Baca Juga: Waspada! di Garut Kasus PMK Kembali Merebak

"Dampak penurunan alokasi pupuk bersubsidi tersebut tentu saja sangat berpengaruh. Secara langsung hal ini akan meningkatkan biaya produksi petani," ujar Rieza. 

Selain itu, dengan terjadinya penurunan alokasi pupuk bersubsidi untuk Garut, diperkirakan hasil panen padi pun akan mengalami penurunan. Hal ini tentu merupakan ujian berat bagi para petani di Garut. 

Dia mengungkapkan, selain akibat pupuk, hasil produksi padi juga dipengaruhi berbagai faktor lainnya seperti iklim, serangan OPT, harga produk, serta ketersediaan sarana produksi. Pupuk itu sendiri merupakan bagian dari sarana produksi. 

Baca Juga: Menelusuri Curug Cisarua, Tempat Wisata Alam di Garut yang Menawarkan Pesona Air Terjun Bak Surga Tersembunyi

Rieza menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah dengan menggelar kegiatan Gebyar Diskon Pupuk yang menurutnya akan sangat membantu para petani dalam ketersediaan pupuk.

Kegiatan ini bisa membantu meringankan beban para petani akibat pengurangan pupuk bersubsidi serta menekan angka penurunan hasil panen padi akibat berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi. 

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kujang, Yuni Setyaningrum, menyatakan program Gebyar Diskon Pupuk ini untuk membantu para petani agar bisa mendapatkan pupuk nonsubsidi dengan harga lebih terjangkau dari harga normal. 

Baca Juga: Berlibur di Pantai Karang Paranje, Tempat Wisata di Garut yang Pesona Alamnya Mampu Memanjakan Mata

Untuk mendukung program ini, di Kabupaten Garut, Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang menyiapkan 5 ribu paket pupuk untuk petani. 

Program Gebyar Diskon Pupuk ini, tutur Yuni, dilakukan guna menjaga kontribusi sektor pertanian di bidang ketahanan pangan dan ekonomi. Ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus menjaga ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi.

Dia mengatakan, tidak hanya menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi melalui Pupuk Indonesia. 

Baca Juga: Healing Kuy! Ini 5 Tempat Wisata di Garut yang Hits dan Bisa Bikin Liburan Kamu Berkesan

Pemerintah membantu para petani memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024. 

"Program Gebyar Diskon Pupuk oleh pemerintah dalam hal ini BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia ini dilaksanakan di berbagai kota/kabupaten di Indonesia selama bulan Januari sampai dengan Februari 2024," ucapnya. 

"Selama musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti," ujar Yuni.

Baca Juga: Ini 4 Tempat Wisata Alam di Garut yang Lagi Hits, Cocok Jadi Pilihan Destinasi Liburan Bareng Keluarga

Ia juga menjelaskan, pada kegiatan ini pemerintah menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk non subsidi dengan harga terjangkau yakni diskon hingga 40 persen. 

Pemerintah juga senantiasa memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi, antara lain dengan cara melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sentra pertanian. 

Lebih jauh diungkapkannya, hingga tanggal 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Selain Pantai Santolo, Ini 3 Tempat Wisata Pantai di Garut yang Lagi Hits, Tawarkan View Alam yang Eksotis

Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non subsidi sebesar 529.022 ton. ***

 

 

 

 

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler