KABAR PRIANGAN - Diduga memiliki riwayat penyakit diabetes, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Minggu, 18 Februari 2024, siang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang Ogi Ahmad Fauzi membenarkan kabar duka tersebut.
Anggota KPPS di Kabupaten Sumedang yang meninggal dunia ini, diketahui bernama Budi Rahayu, warga Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara.
Baca Juga: Prediksi 12 Kursi di DPRD Sumedang, Usai Pileg DPD Golkar Siapkan Deklarasi Calon Bupati
Ogi juga mengkonfirmasi Budi Rahayu, meninggal usai menjalankan tugasnya sebagai Ketua KPPS di salah satu TPS di wilayah Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara.
"Almarhum meninggal di RSUD Sumedang tadi siang sekira pukul 11.58 WIB," ujar Ogi kepada melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Menurut informasi yang diperoleh Ketua KPU Sumedang, sebelum meninggal, anggota KPPS dari Desa Padasuka ini sempat dilarikan ke RSUD Sumedang karena kandungan atau kadar gulanya tinggi.
Baca Juga: KPU Sumedang Targetkan Rekapitulasi Penghitungan Suara di Tingkat Kecamatan Selesai 5 Hari
Karena menurut keterangan dari pihak keluarga, kata Ogi, Almarhum anggota KPPS ini memang memiliki riwayat penyakit gula atau diabetes. Namun, dalam waktu 15 bulan terakhir tidak mengalami keluhan.
"Seluruh jajaran KPU Sumedang, mendoakan semoga Almarhum anggota KPPS ini meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan keluarganya diberikan ketabahan," imbuh Ogi.
Baca Juga: PPP Sumedang Prediksi Bertambah 2 Kursi di DPRD hasil Pileg 2024
Pejuang Demokrasi
Mendapat kabar duka, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menemui keluarga Almarhum Budi Rahayu, anggota KPPS Desa Padasuka yang meninggal dunia, Minggu, 18 Februari 2024.
Di hadapan keluarga Pj Bupati menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhum Budi.
Dikatakan Herman orang-orang yang meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya mengawal pesta demokrasi, merupakan pejuang demokrasi.
Menurutnya, tidak berlebihan jika ia menyebut mereka yang gugur tersebut sebagai pejuang demokrasi.***