Harga Telur Ayam Tinggi, Banyak Warga di Kota Tasikmalaya Terpaksa Beli Telur Pecah

3 Maret 2024, 17:32 WIB
Harga telur ayam mahal, banyak warga yang terpaksa membeli telur pecah karena harganya lebih murah. Salah seorang pembeli memperlihatkan telor pecah. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Tasikmalaya terus mengalami kenaikan hingga tembus Rp30 ribu per kilogram. Kenaikan harga telur tersebut, membuat masyarakat kelimpungan.

Apalagi kenaikan harga telur terjadi pada saat harga beras yang relatif masih tinggi.

Guna mengakali harga telur yang cukup tinggi, banyak warga di Kota Tasikmalaya yang terpaksa membeli telur pecah karena harganya relatif lebih murah.

Baca Juga: Hari Kedua Capacity Building FK PKBM Kabupaten Tasikmalaya ke PKBM Tunas Harapan Kota Batu Jatim

"Ya mau gimana lagi pak, anak saya setiap makan harus ada telur, kalau beli telur utuh kan sekarang harganya terus naik. Makanya saya terpaksa membeli telur pecah yang harganya lebih murah," ujar Ecin (55), warga Bebedahan Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Minggu, 3 Maret 2024.

Ecin mengatakan, harga telur pecah dihargai oleh para pedagang telur Rp20.000 per kilogram atau Rp1.500 per butir. 

"Ya lumayan pak lah dari pada harus beli telur yang bagus yang harganya sekarang Rp30.000," katanya. 

Baca Juga: 5 Destinasi Tempat Wisata Religi di Tasikmalaya yang Bisa Dikunjungi Menjelang Bulan Suci Ramadhan

Telur Pecah

Hanya saja kata dia, untuk membeli telur pecah sudah agak sulit dikarenakan jarang pedagang yang menjual dalam jumlah banyak. Apalagi kata dia, selain dirinya banyak juga warga lainnya yang juga membeli telur pecah. 

"Ya harus rebutan sekarang mah pak, karna yang lain juga banyak yang beli, mungkin karena harganya jauh lebih murah," ujar Ecin.

Kondisi tersebut diakui Dudung (55) salah seorang pedagang telur di Pasar Pancasila Kecamatan Tawang Kota Tasikmmalaya. Dikatakan Dudung, sejak harga telur tinggi, banyak warga yang mencari telur pecah atau telur bees.

Baca Juga: Indah Banget! 5 Tempat Wisata Alam di Tasikmalaya Sajikan Pemandangan Eksotis, No 3 Gratis Tiket Masuk

"Ya sejak harga telur mahal, banyak masyarakat yang membeli telur ayam pecah. Mungkin karena harganya murah hanya Rp20.000 per kilo," kata Dudung.

Dudung, memaparkan telur pecah sendiri merupakan telur sortiran yang biasanya tidak dijual karena kondisinya kurang layak. 

"Ya telur sortiran pak yang kulitnya retak, kalau dalamnya si masih bagus. Biasanya yang mencari telur pecah itu para pengrajin kue," kata Dudung.

Baca Juga: Hujan Deras, 6 Rumah dan 1 Mesjid di Citamiang Kota Tasikmalaya Tergenang Air

Peningkatan Permintaan

Ia mengaku, harga teulur mengalami kenaikan sejak satu minggu terakhir dengan kenaikan bertahap. Menurutnya kenaikan harga telur seperti sudah biasa manakala menjelang Bulan Ramadan akibat adanya peningkatan permintaan oleh konsumen. 

"Setiap tahun saat mau Ramadan memang harga telur suka naik, sayangnya untuk tahun ini kenaikannya berbarengan dengan harga beras yang masih cukup mahal. Kasian juga masyarakat," katanya.

Namun ujar Dudung selain menghadapi Bulan Ramadan, kenaikan harga telur juga disebabkan harga pakan yang mengalami kenaikan cukup tinggi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Tasikmalaya Sajikan Keindahan Alam Mempesona, Bawa Rp20 Ribu Saja Cukup!

"Seperti dedak padi (Huut) yang tadinya hanya Rp2 ribu per Kg sekarang harganya dijual Rp6 ribu per kg, karena gabah kering giling di tingkat petani harganya naik dan barangnya juga susah didapat karena belum musim panen," ujarnya.

Selain telur, sejumlah bahan pokok dipasaran juga mulai merangkak naik.Kenaikan terjadi pada harga daging ayam, bawang merah, cabai merah, dan sejumlah sayuran lainnya. 

"Untuk komoditas cabai memang telah mengalami kenaikan seperti cabai merah besar dijual Rp100 ribu per kg, cabai rawit merah Rp50 ribu, cabai merah lokal Rp60 ribu dan cabai merah japlak Rp60 ribu per kg. Akan tetapi, komoditas sayuran lainnya seperti buncis, wortel, mentimun, jengkol, bayam dan bunga kol harganya masih relatif normal," ujar Majid salah seorang pedagang sayuran di Pasar Pancasila.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler