Harga Telur Ayam di Tasikmalaya Melambung Lagi, Diduga karena Musim Hajatan hingga Acara Syukuran Naik Haji

- 24 Mei 2023, 00:14 WIB
Harga telur ayam di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kembali naik hingga tembus Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram, Selasa 23 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/istimewa
Harga telur ayam di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kembali naik hingga tembus Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram, Selasa 23 Mei 2023.*/kabar-priangan.com/istimewa /

KABAR PRIANGAN - Setelah sempat normal, kini harga telur ayam di Pasar Tradisional Singaparna Kabupaten Tasikmalaya kembali naik hingga tembus Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram. Selain karena pasokan berkurang, hal itu akibat permintaan telur ayam yang juga meningkat, Selasa 23 Mei 2023.

Padahal harga telur ayam sempat normal pascalebaran Idul Fitri kemarin yakni di kisaran harga Rp 26.000 sampai Rp 27.000 per kilogram.

Para pedagang menduga, kenaikan harga telur ayam dipicu harga pakan yang juga tinggi di tingkat peternak. Ditambah permintaan saat ini pun juga naik, seiring banyaknya warga yang menggelar hajatan pernikahan hingga syukuran keberangkatan ibadah haji. "Sudah naik lagi, Pak. Kemarin pascalebaran memang sempat turun dan kembali ke harga normal, tetapi tidak bertahan lama," kata salah seorang penjual telur ayam di Pasar Singaparna, Iis (43).

Baca Juga: Berangkat Haji Usia 103 Tahun, Mutiroh dari Tasikmalaya Semangat: Emak Punya Uang Hasil Kukumpul Jual Segala

Kenaikan harga telur ayam ini, kata dia, sudah terjadi mulai dari peternak. Ia membeli Rp 30.000 per kilogram dari semula Rp 24.000 per kilogram. Dirinya pun tidak bisa berbuat banyak, selain menaikan harga jual.

Salah seorang pembeli, Dede (38), mengaku sangat berat ketika telur ayam mahal. Sehari-hari dirinya berjualan martabak telor, dimana membutuhkan telor paling sedikit 3 kilogram perhari. Jika telur naik, maka ia pun terpaksa menaikan harga jual martabaknya.

"Kalau beli tetap 3 kilogram, sebab jika dikurangi takutnya enggak cukup karena kebutuhannya banyak. Paling kami naikkan sedikit harga martabak, atau pemakaian telurnya dikurangi," ujarnya.***

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x