Ribuan Hektar Sawah di Legokjawa Pangandaran Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

16 Maret 2024, 16:36 WIB
Ratusan warga terdampak pancaroba melakukan gotong royong menggali pasir laut di Legokjawa Pangandaran. /kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Ribuan hektare sawah milik warga di Pangandaran terancam gagal panen akibat dampak pancaroba air laut.

Pancaroba di laut Legokjawa tahun 2024 ini berdampak kepada sawah yang berada di tiga desa yakni Desa Legokjawa, Batumalang dan Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran.

Akibat kejadian tersebut, ratusan warga gotong royong malam-malam membawa cangkul mendatangi Pantai Legokjawa.

Baca Juga: Begini Kondisi Pascagempa di Pangandaran, Banyak Perahu Nelayan Tersingkir

Pantauan Kabar Priangan, di blok TPI Pantai Legokjawa dipenuhi warga. Mereka menggali pasir yang memadati aliran antara laut dan sungai secara gotong royong.

Salah seorang warga asal Desa Batumalang Ruhanda mengatakan, pihaknya telah melakukan gotong royong yaitu menggali pasir yang memadati aliran antara laut dan sungai.

"Kurang lebih ada 100 orang yang tergabung dari dua desa," kata Ruhanda saat diwawancarai Kabar Priangan disela-sela aktifitas gali pasir, Jumat 15 Maret 2024 malam.

Baca Juga: Menelisik Sosok Mbah Bungkus Penyebar Agama Islam di Pangandaran

Ruhanda menambahkan, untuk sawah di wilayah Desa Batumalang sekira 20 hektare yang terkena dampak.

Sementara itu, Kepala Desa Legokjawa Ahrudin mengatakan, ratusan warga dari tiga desa terdampak pancaroba telah melakukan gotong royong menggali pasir.

"Awalnya pergerakan akan dilaksanakan siang, karena kebetulan sekarang bulan Ramadan jadi tidak mungkin karena pasti akan membutuhkan ekstra yang kuat, sehingga memutuskan setelah tarawih," kata Ahrudin.

Baca Juga: BMKG: Gempa Kedua di Pangandaran Hari Ini M4,2 Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Ini

Air Asin

Ahrudin menuturkan, warga tersebut merupakan pemilik sawah yang terdampak air asin atau air laut. Sekitar ada ribuan hektare sawah yang terdampak.

"Ya sekitar ribuan hektare, kalau jelasnya saya tidak tahu, karena yang terdampak itu tiga desa yaitu, Desa Legokjawa, Desa Batumalang, dan Desa Masawah, ribuan itu jika disatukan tiga desa itu," jelasnya.

Ahrudin menyebutkan, tadi pancaroba, pasir yang terbawa air laut itu menyendat sehingga menimbulkan sawah terendam air asin, salah satu pusat yang menjadi genangan air itu di depan TPI Legokjawa.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik dengan skala M4,0 Mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran Jawa Barat

Sedangkan pancaroba itu terjadi satu tahun sekali. Menurutnya ada yang lebih parah pancaroba terjadi dalam 5 tahun sekali.

"Dulu juga pernah roboh jembatan Cidadap akibat pancaroba yang 5 tahun sekali," ucap Ahrudin.

Menurutnya, kejadian tersebut sangat rutin dalam satu tahun sekali, ia meminta warga terdampak jangan lalai.

Baca Juga: Gempa Hari Ini di Pangandaran Magnitudo Update 4,2 Dirasakan hingga Tasikmalaya

"Kalau seperti itu, jadi langsung saja manual jangan menunggu alat berat. Ya, langsung saja pakai manual dengan gotong royong," jelas dia.

Ia juga sangat berterimakasih kepada masyarakat yang bersemangat gotong royong.

"Intinya kedepan ketika terjadi seperti itu harus gerak cepat, sehingga padi pun tetap aman tidak gagal panen," ujarnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler