Miris, Perempuan Muda Alami Gangguan Jiwa di Kota Banjar Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual

- 3 Februari 2021, 18:58 WIB
WALIKOTA Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih menyaksikan langsung pemberangkatan orang mengalami gangguan jiwa ke Yayasan Mentari Tasikmalaya di Jalan Depan Pendopo, Rabu (3/2/2021).
WALIKOTA Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih menyaksikan langsung pemberangkatan orang mengalami gangguan jiwa ke Yayasan Mentari Tasikmalaya di Jalan Depan Pendopo, Rabu (3/2/2021). /D. Iwan/

KABAR PRIANGAN -  Seorang perempuan muda mengalami keterbelakangan mental atau gangguan jiwa jadi korban dugaan pelecehan seksual orang tak dikenal di wilayah Kota Banjar, Selasa (2/2/2021) malam.

Akibat peristiwa itu, korban yang mengaku bernama Sin (26) warga Indramayu alami trauma.

Selain sering melamun dengan pandangan yang kosong, terakhir ini kelihatanya menyimpan kesedihan seperti mau menangis. Terkadang lagi tertawa sendiri.

Terungkapnya Sin jadi korban dugaan pelecehan seksual orang tak dikenal, saat Sin mau dikirimkan ke Panti Sosial Yayasan Mentari Tasikmalaya, Rabu (3/2/2021).

Baca Juga: 324 Tenaga Kesehatan Penerima Vaksin di Kota Tasikmalaya Tidak Divaksin, Ini Penyebabnya

Pemberangkatan seorang yang diduga mengalami ganguan jiwa berlatar depresi, disaksikan langsung Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih didampingi Kasi Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Banjar, Imas MF dan Relawan Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Banjar, Yeny Astuti di Jalan Depan Pendopo Wali Kota Banjar.

Saat itu, Sin dibawa naik mobil ambulan tujuan Tasikmalaya, didampingi perwakilan BPBD Kota Banjar dan Relawan FPRB Banjar, Yeny Astuti.

"Sin ini, orang ke-24 yang dibawa dan dikirimkan ke Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya. Sebelumnya, kami juga sempat mengirimkan orang serupa ke sebuah Yayasan Bani Asyifa Lakbok Kab Ciamis. Semua itu dilaksanakan demi kemanusian ," ujar Yeny.

Baca Juga: Satpol PP Kabupaten Sumedang Kembali Tertibkan Keramba Jaring Apung Waduk Jatigede

Dijelaskan dia, dari 24 orang yang dikirimkan ke yayasan sosial luar Kota Banjar itu, terdata sebanyak 6 orang diantaranya warga Kota Banjar.

"Miris, saat ada orang mengalami gangguan jiwa dan berkeliaran seringkali mengalami pelecehan seksual, seperti terbaru ini dialami Sin. Saat malam-malam oleh orang tak dikenal," ujarnya.

Menurut Kasi Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kota Banjar, Imas MF, orang yang terindikasi mengalami keterbelakangan mental atau ganguan jiwa seharusnya tetap diperlakukan secara manusiawi.

"Bagaimana pun dia itu manusia. Saya tidak tahu kedatangan mereka (orang mengalami ganguan jiwa dari luar Banjar) itu, apakah datang sendiri atau kiriman. Terkait permasalahan itu, saya tak mau menduga-duga. Intinya, jika ada yang harus dibantu, dipastikan langsung diberi pertolongan demi kemanusian. Seperti saat ini, Sin dikirimkan ke yayasan sosial menggunakan mobil ambulan pemerintah ," ujar Imas MF.

Baca Juga: BPK Diminta Audit Anggaran Penanggulangan Covid-19 Pemkab Tasik

Lebih lanjut dia mengatakan, penanganan orang mengalami keterbelakangan mental atau gangguang jiwa, diharuskan konfrehensif. Semua pihak dilibatkan. Selain relawan dan Dinkes, ada peran Dinas Sosial dan pihak terkait lainnya untuk penanganan lebih lanjutnya itu.

Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih mengapresiasi atas kekompakan penanganan permasalahan kemanusian di Kota Banjar.

" Ini harus diselesaikan secara bersama-sama ," ujar Hj. Ade Uu Sukaesih. (D. Iwan)***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x