Network
KABAR PRIANGAN - Meskipun digelar dengan acara yang sederhana ditengah pandemi Covid-19, dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 di Kota Banjar dilakukan dengan penuh makna.
Pasalnya acara tersebut digelar di ruang aula kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Banjar, dengan mendengarkan pidato sekaligus arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual.
Baca Juga: Penerapan PPKM Mikro, RT dan RW Harus Dilibatkan Dirikan Posko
Semantara itu, wakil wali Kota Banjar H. Nana Suryana yang juga hadir dalam kesempatan tersebut turut memberikan ucapan selamat kepada para insan pers yang ada di Kota Banjar khususnya.
"Dengan adanya kehadiran rekan-rekan pers di Kota Banjar ini mudah-mudahan menjadikan warna dalam menyajikan informasi yang inovatif, aktual, dan berimbang," kata dia, Selasa (9/2/2021).
Kata Nana, insan pers juga harus menjadikan warna dalam demokrasi dan pembangunan daerah. Selain itu, pers dan pemerintahan harus tetap bersinergi dalam mencapai pembangunan yang lebih baik.
Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Banjarwangi Garut Selatan
"Kita sama-sama bangun Kota Banjar ini lebih baik lagi, dengan penyajian informasi yang berimbang serta yang lebih penting tidak mengandung berita bohong atau hoax," tuturnya.
Terpisah, salah seorang tokoh senior Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ciamis, Subakti Hamara, mengatakan, tema Hari Pers Nasional (HPN) ke-75 tahun 2021, yang diselenggarakan di DKI Jakarta, harus mampu menjadikan sikap optimistis bagi seluruh insan pers dan masyarakat indonesia.
"Meskipun seluruh dunia saat ini sedang mengalami dilanda pandemi Covid-19, hal itu berdampak sangat bersar terhadap seluruh sendi dan elemen kehidupan, sedangkan HPN tahun ini mengusung tema Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Bersama Pers sebagai Akselerator Perubahan. Ini sebuah tema yang tidak gampang untuk mewujudkannya," kata Subakti.
Baca Juga: 'Profesor' Sutarman, Sang Ketua Paguyuban Tunggal Rahayu Terancam Sampai 16 Tahun Kurungan
Lanjut dia, insan pers harus mampu bangkit dari pandemi Covid-19 yang telah merontokan seluruh sendi dan tatanan sosial ekonomi dunia. Sehingga pers juga sangat merasakan dampaknya.
"Tanpa pandemi pun insan pers Indonesia masih jauh dari kata sejahtera, meskipun sudah biasa dengan hambatan dan rintangan, baik sejak zaman sebelum kemerdekaan, bahkan hingga era reformasi," tandasnya.
Subakti berharap, insan pers juga dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan virus Covid-19 setelah para tenaga kesehatan dan aparatur negara, dalam percepatan pemulihan kondisi bangsa dan negara.***
