Network
KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan merelokasi warga yang terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu.
Hal ini sebagai bentuk antisipasi hal mengingat permukiman yang selama ini mereka tempati dinilai tak aman.
Bupati Garut Rudy Gunawan menilai, jika lokasi permukiman yang sebelumnya ditempati warga sudah tak layak untuk ditempati. Tingkat kerwanan terjadinya longsor susulan sangat tinggi sehingga warga tidak diperbolehkan kembali menempati rumahnya.
"Saat ini warga masih kita pertahankan untuk tetap berada di tempat pengungsian. Sangat rentan bagi keselamatan mereka jika kembali menempati rumahnya," ujar Rudy, di Lapang Setda Garut, Selasa (16/2/2021).
Rudy pun mengatakan pihaknya akan menyiapkan tempat relokasi untuk warga yang terdampak longsor di Desa Karyamekar. Anggaran sebesar Rp 8 miliar bahkan sudah disiapkan untuk keperluan relokasi tersebut.
Diungkapkan Rudy, dirinya sudah menugaskan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman untuk melakukan evakuasi dan berkordinasi dengan Badan Geologi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pemetaan dan pematokan daerah zona merah rawan longsor di wilayah Desa Karyamekar itu.
Jika sudah dilakukan pematokan, maka Pemkab Garut akan segera mengeluarkan anggaran untuk pembelian lahan yang akan digunakan untuk tempat relokasi.
"Untuk tempat relokasi, setidaknya kami membutuhkan lahan seluas satu hektare. Akan ada 51 rumah yang kita bangun, sesuai warga yang terdampak longsor di daerah tersebut," katanya.
Rudy menyebutkan, pihaknya menargetkan 14 hari sudah ada hasil dan keputusan terkait lahan yang akan dibeli dan dijadikan tempat relokasi. Pemkab Garut akan bertindak secepat mungkin untuk menangani permasalahan bencana yang terjadi termasuk yang terjadi di wilayah Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu.
