KABAR PRIANGAN - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menegaskan tentang pentingnya kerjasama semua pihak dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19. Salah satu upayanya, yaitu dengan vaksinasi.
Jokowi menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang cepat dalam melakukan diplomasi vaksin. Bahkan menurutnya, upaya diplomasi telah dilakukan sejak awal pandemi.
Hal itu dikatakan Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada International Conference Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy, And Social Perspectives, Selasa, 23 Februari 2021.
Namun, Jokowi tetap mengingatkan bahwa vaksin bukan solusi satu-satunya untuk mengatasi pandemi. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain Itu, diungkapkannya bahwa pemerintah akan terus menjalankan 3 T (test, tracing, dan treatment) dan melaksanakan PKMM berskala mikro.
Konferensi Internasional Mengatasi Pandemi Covid-19 digagas IKA Unpad bekerjasama dengan Unpad, KADIN, dan Islamic Chamber or Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA) diselenggarakan secara virtual mulai hari ini hingga 25 Februari 2021 berpusat di Hotel Pullman Bandung.
Dalam sambutannya, Ketua IKA Unpad, Irawati Hermawan menyatakan bahwa urgensi dari kegiatan ini adalah tentang pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi dan menangani pandemi yang masih terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia.
Baca Juga: Perempuan Bugil yang Berkeliaran di Mal di Kota Tasik Akibat Depresi Berat
Melalui rilis yang diterima Kabar-Priangan.com, Ira berharap dengan peran serta semua pihak akan mampu merumuskan solusi atas permasalahan pandemi saat ini.
Di sisi akademisi, Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Rina Indiastuti mengungkapkan bahwa Unpad terus malakukan upaya untuk memberikan solusi dengan menciptakan alat pendeteksi CePad serta memimpin uji klinis vaksin Sinovac.
Sementara itu, apresiasi atas kegiatan ini diberikan oleh Ketua Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani. Menurutnya, kolaborasi dari semua pihak memang diperlukan untuk mengatasi pandemi. Ia menyatakan bahwa Kadin akan terus mendukung upaya pemerintah menanggulangi pandemi.
Baca Juga: Dua Nakes Positif Covid-19, Padahal Telah Divaksin
Dalam sesi lainnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan kabar baik bahwa tingkat kesembuhan terus mengalami peningkatan dan angka kematian terus menurun.
Menurutnya, dari sisi perekonomian pun menunjukan trend positif dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden RI menargetkan pada akhir tahun 2021, seluruh masyarakat Indonesia sudah dapat divaksinasi.
Vaksin Dalam Negeri
Dari sisi produksi vaksin, Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan mengungkapkan hambatan industri obat-obatan di dalam negeri.
Baca Juga: Positif Covid-19 di Kantor Samsat Ciamis Bertambah 15 Orang, Totalnya Jadi 53 Orang
Hambatan - hambatan tersebut adalah kurangnya bahan baku dalam negeri, tingginya permintaan, dan adanya pembatasan sosial yang berpengaruh pada proses distribusi.
Namun menurutnya, untuk mengatasi masalah tersebut, Bio Farma melakukan kerjasama dengan industri obat-obatan negara lain serta mengadakan konsorsium dengan perguruan tinggi dalam negeri.
"Ada 3 poin penting dalam pengembangan vaksin yaitu transfer teknologi, kerjasama penelitian dan pengembangan, serta inovasi. Berkaitan dengan hal ini, Bio Farma telah berupaya mengadakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri bekerjasama dengan Balitbangkea dan Unpad. Selain itu, Bio Farma pun mendukung Vaksin Merah Putih yang kini tengah dikerahkan," tutup Rahman.***