Balai Benih Pertahankan Jeruk Garut Asli Meski Petani Tak Tertarik Membudidayakan

- 8 Maret 2021, 05:56 WIB
Petani jeruk di Kecamatan Karangpawitan Garut
Petani jeruk di Kecamatan Karangpawitan Garut /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN -  Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra produksi jeruk di Jawa Barat.

Bahkan jeruk garut melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 760/KPTS.240/6/99 tanggal 22 Juni 1999 telah ditetapkan sebagai jeruk varietas unggulan Nasional.

Letusan Gunung Galunggung di Tasikmalaya tahun 1982 berdampak terhadap tanaman jeruk garut.

Baca Juga: Haedar Nashir Kepada Kader Muhammadiyah: Jangan Takut Perbarui Sistem Dari Dalam Pemerintahan

Tanaman asli dari kota dodol itu sempat sulit ditemukan karena rusak diterpa abu Gunung Galunggung.

"Jeruk garut memang sudah sangat dikenal sejak dulu bahkan bisa dikatakan sudah menjadi ikon Garut selain dodol. Namun sayangnya, untuk keaslian jeruk garut, saat ini sudah nyaris punah," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga, Minggu (7/3/20221).

Dikatakannya, kalau pun saat ini di pasaran masih ada dijual jeruk garut, akan tetapi mayoritas merupakan hasil perkawinan silang dengan varietas jeruk lainnya, di antaranya jeruk siam.

Baca Juga: Gadis 17 Tahun Hilang Usai Bimbel, Diduga Diculik

Dibandingkan dengan jeruk garut yang asli, jeruk hasil kawinan tersebut tentu saja tak seunggul jeruk garut asli.

Menurut Beni, meski keberadaannya sudah sangat jarang, pihaknya terus berupaya agar jeruk asli garut ini tidak sampai benar-benar punah.

Hal inilah yang menyebabkan jeruk asli garut saat ini masih ada meski pun jumlahnya sangat terbatas.

Baca Juga: Pendaftar Calon Jemaah Haji Garut Turun Drastis, Keberangkatan Calon Haji Tahun Ini Pun Belum Jelas

Beni mengungkapkan, jeruk garut yang asli mempunyai ciri yang sangat khas dan tidak dimiliki oleh varietas jeruk lainnya.

Rasa dan aroma jeruk garut yang asli sangat khas dan inilah yang membuat jeruk garut sangat diminati.

Untuk saat ini, tuturnya, hanya ada dua pohon jeruk yang benar-benar asli jeruk garut yang masih dipelihara di Balai Benih Cisurupan.

Pohon tersebut sudah berusia 39 tahun dan saat ini dijadikan pohon induk pembudidayaan jeruk asli garut.

Baca Juga: Mulyadi Digadang-gadang Siap Maju di Pilgub Jabar

"Sulit sekali untuk mendapatkan pohon yang benar-benar asli jeruk garut saat ini. Kami pun hanya ada dua pohon yang saat ini dijadikan pohon induk pembudidayaan jeruk garut asli di Balai Benih Cisurupan," katanya.

Meski pun jeruk garut banyak diburu dan harganya relatif mahal, akan tetapi disebutkan Beni jika para petani jeruk di Garut saat ini kurang berminat untuk mengembangkannya.

Hal ini disebabkan berbagai faktor sehingga para petani lebih memilih mengembangkan jeruk varietas lainnya.

Baca Juga: Wakil Gubernur Sidak, Aktivitas di Lokasi Tambang Leuweung Keusik Padakembang Dihentikan

Selain sulit untuk mendapatkan bibit, tambah Beni, para petani juga beralasan jika pola tanam jeruk garut yang asli ini terbilang lama.

Pohon jeruk garut asli ini baru bisa berbuah dan dipanen setelah usia tanamnya mencapai 5 tahun.

Dikatakannya, selain itu, dalam satu tahun jeruk garut asli hanya bisa dipanen dua kali.

Baca Juga: Bupati Sumedang: Kerjasama PKB dengan Pemda Harus Tetap Terjalin Baik

Hal ini dianggap oleh para petani kurang menguntungkan
bagi mereka sehingga banyak yang kurang berminat mengembangkannya.

Masih menurut Beni, saat ini para petani jeruk di Garut lebih tertarik untuk mengembangkan budidaya jeruk siam hasil persilangan dengan jeruk garut.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah 5 Orang, Satu Meninggal Dunia Sehari Sebelumnya

Hal ini dianggap bisa lebih menguntungkan mereka secara ekonomi karena jeruk varietas ini bisa berbuah sepanjang tahun sehingga panennya lebih sering.

"Ini yang menjadi salah satu tantangan kita untuk mengembangkan budidaya jeruk garut yang asli. Namun demikian kita terus upayakan agar jeruk
garut tidak sampai benar-benar punah," ucap Beni.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah