Disaat Petani Cabai Gagal Panen. Tanaman Cabai Milik Jejen Tumbuh Subur Meski Terus Diguyur Hujan

- 15 Maret 2021, 09:05 WIB
Jejen, petani cabai di Kecamatan Banyuresmi, Garut didampingi petugas dari PT Pupuk Kujang, memperlihatkan tanaman dan buah cabai yang tetap tumbuh dengan baik meski terus diguyur hujan
Jejen, petani cabai di Kecamatan Banyuresmi, Garut didampingi petugas dari PT Pupuk Kujang, memperlihatkan tanaman dan buah cabai yang tetap tumbuh dengan baik meski terus diguyur hujan /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Pada umumnya para petani cabai saat ini tengah dilanda kesusahan karena tanaman cabai miliknya rusak akibat terus diguyur hujan.

Tak sedikit petani cabai yang pada akhirnya gagal panen sehingga hal ini berdampak terhadap kelangkaan cabai yang mendorong meroketnya harga cabai.

Tak heran kalau saat ini, harga cabai terutama cabai rawit merah di Kabupaten Garut begitu tinggi.

Baca Juga: Wujudkan Zona WBK dan WBBM, Lapas Kelas IIB Garut Gelar Deklarasi dan Porseni

Dari harga normal Rp 25 ribu per kilogram, kini harga cabai rawit merah di Garut telah mencapai Rp 150 ribu atau mengalami kenaikan harga hingga enam kali lipat.

Selain rusak akibat hujan yang terus-menerus, tanaman cabai juga banyak yang rusak akibat gangguan hama patek dan jamur.

Hal ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Garut akan tetapi juga di daerah lain di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang selama ini menjadi pemasok cabai ke Jawa Barat termasuk Garut.

Baca Juga: Saat Pertandingan Basket Staf Kelurahan Suci Kaler Meninggal Dunia

Jika para petani cabai lainnya saat ini tengah galau, akan tetapi lain halnya dengan yang dirasakan Jejen, salah seorang pentani cabai di kawasan Kampung Curug Pasantren, Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x