KABAR PRIANGAN - Pada umumnya para petani cabai saat ini tengah dilanda kesusahan karena tanaman cabai miliknya rusak akibat terus diguyur hujan.
Tak sedikit petani cabai yang pada akhirnya gagal panen sehingga hal ini berdampak terhadap kelangkaan cabai yang mendorong meroketnya harga cabai.
Tak heran kalau saat ini, harga cabai terutama cabai rawit merah di Kabupaten Garut begitu tinggi.
Baca Juga: Wujudkan Zona WBK dan WBBM, Lapas Kelas IIB Garut Gelar Deklarasi dan Porseni
Dari harga normal Rp 25 ribu per kilogram, kini harga cabai rawit merah di Garut telah mencapai Rp 150 ribu atau mengalami kenaikan harga hingga enam kali lipat.
Selain rusak akibat hujan yang terus-menerus, tanaman cabai juga banyak yang rusak akibat gangguan hama patek dan jamur.
Hal ini bukan hanya terjadi di Kabupaten Garut akan tetapi juga di daerah lain di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang selama ini menjadi pemasok cabai ke Jawa Barat termasuk Garut.
Baca Juga: Saat Pertandingan Basket Staf Kelurahan Suci Kaler Meninggal Dunia
Jika para petani cabai lainnya saat ini tengah galau, akan tetapi lain halnya dengan yang dirasakan Jejen, salah seorang pentani cabai di kawasan Kampung Curug Pasantren, Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.