Ia malah terlihat tetap optimistis akan meraih untung yang sangat besar dari hasil panen cabai yang ditanamnya.
"Alhamdulillah tanaman cabai yang saya tanam kondisinya tetap baik malah tumbuh dengan subur, tanpa gangguan berarti. Padahal sama dengan tanaman cabai lainnya, tanaman cabai saya ini pun terus diguyur hujan yang ekstrem," ujar Jejen, Minggu 14 Maret 2021.
Ia menyebutkan, meski saat ini belum terlihat merona, akan tetapi cabai yang ditanam di ladang seluas 1 hektare itu kini tampak ranum dan sangat segar.
Baca Juga: Satu Lagi Warga Kota Banjar Meninggal Akibat Covid-19, Pasien Memiliki Riwayat Penyakit Penyerta
Apalagi saat dipegang, buah cabainya terasa sangat pejal dan terkesan kuat serta nampak mengkilat yang menandakan kondisnya sangat sehat tanpa ada serangan hama atau penyakit yang bisa menyebabkan busuk.
Hal lain yang membuat Jejen merasa yakin akan mendapatkan keuntungan besar dari hasil panen cabai ini, tuturnya, panen dilakukan di tengah terjadinya kelangkaan cabai akibat banyaknya petani yang gagal panen.
Secara otomatis, ketika dalam kondisi kelangkaan yang terjadi, maka nilai jual barang tersebut akan sangat tinggi.
Baca Juga: Tim Bola Voli Putri Kabupaten Tasikmalaya Memastikan Diri Lolos ke Porprov Jabar 2022
"Insya Alloh, panen cabai yang akan saya laksanakan nanti dilakukan di moment yang sangat bagus yakni di tengah kelangkaan cabai. Selain tak akan sulit untuk menjualnya, sudh dapat duipastikan jika harga cbai yang dipanennya nanti akan tinggi mengingat kebutuhan pasar yang sedang tinggi," katanya.
Diakui Jejen, pada awalnya cabai yang ditanamnya sama seperti tanaman cabai milik petani lainnya dimana pada musim hujan seperti sekarang ini selalu busuk dan gagal panen.