Tak Ingin Petaka Banjir Cimanuk Terulang, Perhutani Garut Tanam Pohon dan Berbagi Bibit

- 23 Maret 2021, 20:04 WIB
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (Adm. KPH) Garut, Ir. H. Nugraha, M.Si membagikan bibit pohon kepada warga yang melintas di jalan kawasan hutan Kamojang, Selasa (23/03/2021)
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (Adm. KPH) Garut, Ir. H. Nugraha, M.Si membagikan bibit pohon kepada warga yang melintas di jalan kawasan hutan Kamojang, Selasa (23/03/2021) /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Petaka banjir bandang Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut terjadi pada 20 September 2016.

Banjir terbesar selama kurun waktu 50 tahun terakhir itu menewaskan 34 orang. Tercatat 2.511 rumah rusak berat dan ringan, 6361 orang diungsikan, serta 100 rumah hilang akibat tersapu air bah.

Tak mau peristiwa itu terulang, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut, melakukan penanaman pohon dan pembagian bibit pohon kepada warga di sekitar kawasan hutan Kamojang, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Selasa (23/03/2021).

Baca Juga: Bocah Berusia 3 Tahun Disunat Jin? Warga Dayeuhandap Garut Heboh

Aksi penanamam pohon tersebut juga merupakan rangaian kegiatan peringatan HUT ke- 60 Perum Perhutani. 

Tampak hadir pada kegiatan tersebut Muspika Kecamatan Samarang, pramuka, pelajar, mahasiswa, lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), dan beberapa elemen masyarakat lainnya, serta pegawai Perhutani KPH Garut.

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (Adm. KPH) Garut, Nugraha mengatakan, HUT ke-60 Perum Perhutani puncaknya pada tanggal 29 Maret mendatang. Namun rangkaian kegiatan sudah dimulai sejak jauh-jauh hari.

Baca Juga: Tingkat Penyalahgunaan Narkoba di Garut Masih Tinggi, Pengguna Antara Usia 19 - 40 Tahun

"Acara ini dalam rangka ulang tahun Perhutani ke-60, adapun rangkaian acara mulai dari pembagian bibit pohon, penanaman pohon di kawasan hutan, dan kegiatan lainnya yang ada hubunganya dengan lingkungan hutan. Maret ini memang bulan Rimbawan karena banyak kegiatan yang ada hubunganya dengan hutan," ujar Nugraha kepada wartawan di Kamojan Fillage seusai kegiatan.

Menurut Nugraha, penanaman pohon sudah menjadi bagian dari pekerjaan Perhutani. Namun dalam peringatan hari jadi Perhutani yang ke-60 ini lebih menyasar kepada masyarakat agar timbul kesadaran untuk turut memelihara ligkungan serta menanam pohon di sekitar hutan menjadi kebiasaan.

Menurut Nugraha, kelestarian hutan dan pohon menjadi sangat penting. Selain menjaga kualitas lingkungan dan alam, upaya tersebut bisa mencegah terjadinya potensi bencana.

Baca Juga: Tak Penuhi Persyaratan Karantina, 108 Ton Jahe Impor Dimusnahkan

"Dan kebiasaan menanam ini kita mereduksi bahaya bencana sewaktu-waktu. Makanya saya berharap kegiatan ini menjadi kebiasaan masyarakat saat ini. Kita tahu di Garut pernah terjadi bencana banjir bandang tahun 2016 lalu. salah satu sumbernya adalah lahan lahan kritis yang tidak tertanam atau kurang tanamannya. Makanya dengan kegiatan ini dengan adanya pohon pohon kejadian tersebut tidak terjadi lagi" ujarnya.

Ia berharap, penanaman pohon, berbagi bibit pohon dan peduli kelestarian lingkungan, agar menjadi kebiasaan banyak orang dari semua kalangan, jenis profesi hingga ragam umur.

Baca Juga: Pemda Diminta Tegas Menutup Pertambangan Pasir di Kaki Gunung Galunggung

"Makanya untuk itu kita melibatkan Muspika sebagai bagian unsur yang mengatur masyarakat kita. Jadi bukan hanya kalangan perhutani saja yang melestarikan hutan itu. Tetapi masyarakat pun harus terbiasa melestarikan hutan, menjaganya, dan mencintai lingkungan" ucapnya.

Nugraha menyebutkan, Perhutani bermitra dengan pengelola wisata, hal tersebut salah satu bentuk pemanfaatan hutan. Ia berharap ke depan semakin meningkat peran wisata ini.***

 

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x