Kesulitan Selama Dalam Pelarian, Sepasang Kekasih Jual Hape dan Tidur Pun Terkadang Ngemper

- 24 Maret 2021, 19:58 WIB
MF, pria berusia 19 tahun yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus hilangnya seorang gadis di bawah umur berinisial KR, warga Kecamatan Karangpawitan, Garut. Tersangka ternyata merupakan kekasih KR dan mereka selama ini melakukan pelarian ke sejumlah daerah hingga akhirnya berhasil ditemukan petugas kepolisian
MF, pria berusia 19 tahun yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus hilangnya seorang gadis di bawah umur berinisial KR, warga Kecamatan Karangpawitan, Garut. Tersangka ternyata merupakan kekasih KR dan mereka selama ini melakukan pelarian ke sejumlah daerah hingga akhirnya berhasil ditemukan petugas kepolisian /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Hilangnya seorang gadis berusia 17 tahun warga Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut yang disebut-sebut telah menjadi korban penculikan, kini menemui titik terang.

Gadis berinisial KR yang masih berstatus siswa di sebuah sekolah menengah atas itu ternyata sengaja menyebarkan berita kalau dirinya telah jadi korban penculikan dengan tujuan agar tak dimarahi orang tuanya.

KR menghilang sesaat setelah mengikuti kegiatan bimbel (bimbingan belajar) dan tak pernah pulang ke rumah selama kurang lebih 15 hari.

Baca Juga: Gadis Asal Garut yang Dikabarkan Diculik Ditemukan Polisi di Banyuwangi Jawa Timur

Selidik punya selidik, KR ternyata pergi bersama kekasihnya, MF (19) ke sejumlah daerah, salah satunya ke Bali.

Kekasih KR, MF mengakui kalau dirinya telah membawa pergi KR ke beberapa daerah yakni Bandung, Demak, Bali, dan Banyumas.

Hingga akhirnya petualangan sepasang kekasih ini berakhir di daerah Banyuwangi, Jawa Timur setelah berhasil diamankan petugas kepolisian.

Baca Juga: Taati Aturan Lalu Lintas! 244 Kamera Tilang Elektronik (ETLE) Telah Tepasang di 12 Provinsi

"KR memang tidak diculik tapi pergi bersama saya ke Bandung, Demak, Bali, dan Banyumas. Kami pergi atas kesepakatan bersama sehingga tak ada istilah penculikan terhadap KR," kata MF yang saat ini oleh polisi sudah ditetapkan menjadi tersangka.

MF mengakui jika antara dirinya dan KR sudah sejak lama terjalin hubungan asmara. Bahkan hubungan cinta kasih mereka sudah terjalin sejak enam tahun yang lalu.

Ia mengungkapkan, selama dua pekan pelariannya dengan KR, mereka sempat mengalami kesulitan biaya, termasuk untuk makan sehari-hari.

Baca Juga: Kisruh Penggunaan Stadion Dadaha Tasikmalaya Dinilai Memalukan

Akibatnya, mereka terpaksa menjual handphone agar punya uang untuk biaya makan sedangkan untuk tempat nginap, mereka terpaksa harus numpang di tempat orang, bahkan kadang juga ngemper.

"Kami kehabisan uang sehingga untuk beli makanan pun tak ada sehingga kami putuskan untuk menjual handphone. Kalau tidur mah ada yang ngasih tumpangan tapi kadang juga terpaksa ngemper," ujar MF.

Disebutkan MF sebenarnya dirinya sudah berniat untuk membawa KR pulang ke Garut.

Baca Juga: Bocah Berusia 3 Tahun Disunat Jin? Warga Dayeuhandap Garut Heboh

Keputusan itu diambil karena mereka sudah benar-benar tidak lagi mempunyai uang untuk biaya hidup dan mereka pun sudah tak punya barang berharga untuk dijual.

Dituturkannya, sebenarnya rumah orang tua mereka masih bertetangga. Namun selama ini MF lebih sering tinggal di Bandung karena tengah menimba ilmu di salah satu pesantren di kawasan Bandung.

Namun demikian, komunikasi antara mereka berdua berjalan lancar meski lebih sering dilakukan secara jarak jauh melalui telepon.

Baca Juga: Hindari Tanjakan Cae Sumedang, Jalan Sukanyiru-Bunter Segera Ditingkatkan

Masih menurut pengakuan MF, selama dalam masa pelariannya, dirinya tak pernah berbuat macam-macam terhadap KR. Mereka hanya menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan.

"Saya tak pernah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap KR. Kami hanya ingin pergi bareng dan itupun atas kesepakatan kami berdua," ucap MF.

Sebagaimana sempat diberitakan sebelumnya, warga Garut dihebohkan dengan beredarnya kabar penculikan yang dialami seorang gadis di bawah umur berinisial KR (17), warga Desa Karangsari, Kecamatan Karangpawitan.

Baca Juga: Kasus Terkonfirmasi Covid di Banjar Bertambah Dua Orang

Kehebohan ini berawal dari pesan whatsapp yang dikirimkan KR kepada saudara
dan sejumlah temannya yang menyebutkan saat ini dirinya sedang dibawa oleh seseorang yang menggunakan mobil berwarna putih.

Dalam pesannya, KR juga menyebutkan dirinya berada di suatu daerah mirip hutan akan tetapi dia tak bisa memastikan di daerah mana ia berada saat itu. KR pun mengaku kepalanya terasa pusing dan barang-barangnya tidak ada kecuali hanya handphone.

KR mengaku diculik seseorang sepulangnya ia mengikuti kegiatan bimbel di kawasan Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Desa Cibuluh Bakal Dikembangkan Jadi Desa Wisata di Sumedang

Pihak keluarga yang kemudian mendapatkan pesan dari KR, tentu saja dibuat panik. Bukan hanya pihak keluarga, tetangga, kerabat, serta teman-teman korban pun mengalami hal yang sama, hingga akhirnya di media sosial kabar tentang hilang KR ini begitu marak.

Kasus ini pun kemudian menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk aparat kepolisian. Bahkan jajaran Polsek Tarogong Kaler yang membawahi wilayah
tempat korban diperkirakan mengalami penculikan, langsung melakukan penyelidikan dan pencarian.***




Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah