KABAR PRIANGAN - Supervisor Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kab. Sumedang Rully Surya S mengatakan, pergerakan tanah di Dusun Babakan Kopo, Desa Tanjungwangi, Kec. Tanjungmedar, Sumedang masih terus terjadi.
Menurutnya, saat ini lebar retakan antara 5 sampai 10 senti meter. "Sesuai hasil pengukuran manual, pergerakan tanah di lokasi ini diperkirakan mencapai satu milimeter per jam. Tapi itu baru pengukuran manual saja," kata Rully.
Untuk memastikan kondisi pergerakan tanah yang sebenarnya, kata Rully, pihaknya tentu harus melakukan langkah penelitian lebih lanjut dengan melibatkan Badan Geologi.
Baca Juga: Hasil Panen Mencapai Rp15 Juta, Beternak Belut Bisa Jadi Usaha Alternatif Para Pensiunan
Makanya, BPBD Kab. Sumedang kini telah mengajukan permohonan untuk dilakukan penelitian terhadap kondisi tanah di lokasi ini kepada Badan Geologi.
"Kami sudah melayangkan surat kepada Badan Geologi supaya dilakukan penelitian di lokasi bencana ini. Makanya kita tunggu saja hasil kajian dari Badan Geologi," ujarnya.
Namun yang pasti, berdasarkan hasil asessment di lapangan, selain akibat tingginya intensitas hujan, bencana pergerakan tanah ini dipicu juga oleh adanya bencana longsor pada lahan pesawahan di bawah pemukiman ini.
"Kami bersama Pemerintah Desa Tanjungwangi, Unsur TNI/Polri setempat, Tagana , PMI, dan relawan lainnya, akan terus memonitor perkembangan bencana di lokasi ini," tutur Rully.