Kedutaan Jepang di Indonesia Berikan Hibah Untuk Klinik Darul Arqam Garut

- 30 Maret 2021, 20:39 WIB
Sekretaris III Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kimura Yusuke, secara simbolis menyerahkan bantuan hibah kepada Kepala Klinik Darul Arqam, Cilawu Garut dengan disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Garut, Suherman
Sekretaris III Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kimura Yusuke, secara simbolis menyerahkan bantuan hibah kepada Kepala Klinik Darul Arqam, Cilawu Garut dengan disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Garut, Suherman /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Klinik Darul Arqam yang berlokasi di kawasan Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Garut, Selasa 30 Maret 2021 melaksanakan kegiatan serah terima hibah
sebesar Rp 520 juta dari Keduataan Jepang yang ada di Indonesia.

Angaran dari hibah tersebut diperuntukan bagi biaya renovasi dan pengadaan peralatan kesehatan.

Mewakili Bupati Garut, Rudy Gunawan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Garut, Suherman, menyampaikan apresiasi atas langkah yang dilakukan pihak Pondok Pesantren Darul Arqam sehingga bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang.

Baca Juga: Kepala Disperindag: Untuk Menekan Harga Telur Ayam, Garut Harus Punya Pabrik Pakan Ternak 

Pada akhirnya Pemerintah Jepang pun memberikan kepercayaan kepada pimpinan pondok Darul Arqom untuk menerima bantuan peralatan kesehatan yang nilainya lumayan besar.

Dalam sambutannya, Suherman juga menyampaikan harapannya agar dengan adanya bantuan tersebut bisa meningkatkan pelayanan dari klinik Darul Arqam.

Hal ini juga akan sangat berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Garut yang tentunya akan meningkat seiring keberadaan klinik yang mempunyai saran cukup lengkap seperti Darul Arqam ini.

Baca Juga: Kasrem 062/Tn Pimpin Kegiatan Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di Makorem

"Harapannya mudah-mudahan klinik ini bisa melayani masyarakat dari berbagai strata bukan hanya di kalangan Muhammadiyah tetapi juga masyarakat umum. Dengan demikian keberadaan klinik ini juga betul-betul berfungsi peningkatan terhadap pelayanan kesehatan di Garut,” ujar Suherman.

Sekretaris III Kedubes Jepang untuk Indonesia, Kimura Yusuke, mengatakan alasan mengapa pihaknya memilih Klinik Darul Arqam untuk diberikan hibah berupa peralatan kesehatan. Salah satu pertimbangannya, karena ada beberapa alkes di klinik ini yang dinilainya belum memadai.

“Karena fasilitas sama peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam itu belum memadai oleh karenanya kami memilih Klinik Darul Arqom yang mendapatkan bantuan hibah,” kata Kimura.

Baca Juga: Tingkatkan Profesionalitas Wartawan, Pikiran Rakyat Media Network Gelar UKW

Ia juga mengatakan, setelah mendapatkan bantuan, kini peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam sudah memadai sehingga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya.

Bantuan dari pemerintah Jepang pun menurutnya tidak akan berhenti di sini tapi akan terus
memberi bantuan kepada masyarakat Indonesia.

Di tempat yang sama, Kepala Klinik Darul Arqam, dr Sakinah Ginna menuturkan pada awalnya pihaknya mengajukan RAB (rancangan anggaran biaya) sebesar Rp 1,3 sampai Rp 1,4 miliar kepada Pemerintah Jepang.

Baca Juga: Terbukti Tak Punya KIR, Dishub Subang Rekomendasikan Cabut Izin Operasional PO Bus Sri Padma

Ia juga mengatakan bahwa proses penerimaan proposal tidaklah mudah akan tetapi
memerlukan proses yang cukup rumit dan lama.

“Adapun hibah yang kami ajukan itu pada awalnya kami itu mengajukan RAB sebesar 1 juta yen atau sekitar Rp 1,3 sampai Rp 1,4 miliar. Setelah proposal itu masuk di 2018, kemudian ada proses penerimaan proposal dan prosesnya ternyata tidak mudah karena ada proses visitasi dulu di 2019," ucap Ginna.

Dia menerangkan, bahwa proposal dari Klinik Darul Arqam diterima diakhir tahun 2019 antara lain untuk renovasi klinik dan pengadaan peralatan kesehatan.

Baca Juga: Dua Pria yang Terlibat Duel Berdarah Ternyata Bermusuhan Sejak SD dan Ada Ikatan Saudara

"Sampai akhirnya di-acc di akhir 2019, proposal kami diterima tapi dari pengajuan Rp 1,3 miliar yang di-acc Rp 524,685 juta dan itu untuk renovasi klinik dan pengadaan peralatan kesehatan," kata Ginna.

Dengan adanya bantuan hibah ini, Ginna berharap klinik kesehatan dapat memberikan manfaat dan pelayanan kesehatan yang lebih lua tidak hanya untuk warga pesantren tapi untuk masyarakat lainnya.

“Jadi alhamdulillah sekali dengan ada bantuan hibah ini sarana prasarana dan peralatan kesehatan di klinik itu semakin lengkap. Mudah-mudahan kami berharap dapat memberikan lagi syiar yang lebih luas, dan pelayanan kesehatan yang lebih luas tidak hanya untuk warga pesantren tapi juga untuk masyarakat lainnya,” katanya.***



Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x