Duel Berdarah di Tasikmalaya, Ini Fakta-fakta tentang Kedua Pelaku

- 31 Maret 2021, 08:16 WIB
TIM Inafis Polsek Kadipaten sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di lokasi duel berdarah antara dua pria yang masih bersaudara di pinggir jalan Desa Pamoyanan, Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya, Selasa 30 Maret 2021.*
TIM Inafis Polsek Kadipaten sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di lokasi duel berdarah antara dua pria yang masih bersaudara di pinggir jalan Desa Pamoyanan, Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya, Selasa 30 Maret 2021.* /Kabar-Priangan.com/Ema Rohima/

“Mudah-mudahan kejadian kali ini menjadi yang terakhir, dan tidak ada kejadian lagi yang saling melukai,” harapnya.

  1. Kedua pelaku sudah janjian

Sebelum aksi duel berdarah tersebut, kedua pelaku yaitu Dadan dan Dani alias Ompong sudah janjian untuk bertarung. Hal itu dibuktikan dengan senjata tajam jenis golok yang dibawa oleh masing-masing pelaku.

Baca Juga: Dugaan teror, Sebuah Saung di Pesantren Daarul Falaah Ciamis Dibakar dan Mobil Dsiram Air Keras

"Kemungkinan sudah janjian untuk melakukan duel. Karena ada informasi, sebelumnya Dadan yang mencari Dani," tutur Kepala Desa Pagersari, Hendi Rustendi.

Selain itu, mereka pun sama-sama membawa kawannya masing-masing, sehingga dugaan kuat memang keduanya sudah janjian dulu untuk melakukan perkelahian satu lawan satu.

  1. Bukan dipisah, malah divideo

Ironisnya, kejadian duel berdarah tersebut bukannya dipisah. Warga hanya melihat dari jauh karena takut, mengingat suasana saat itu cukup mencekam. Sementara yang lainnya, hanya menonton aksi berdarah tersebut.

Baca Juga: Walau Terganjal Kasus Korupsi, Revitalisasi Pasar Leles Dilanjut. Pemkab Garut Siapkan Rp 7,6 Miliar

Bahkan duel maut tersebut malam direkam melalui kamera hape. Itu terbukti dengan menyebarnya rekaman video aksi perkelahian tersebut di kalangan warga.

  1. Tak jelas penyebabnya

Aksi perkelahian tersebut pun tak jelas alasannya. Menurut Kepala Desa Pagersari, Hendi Rustendi, kedua pria itu sejak kecil memang merupakan musuh bebuyutan.

Setiap bertemu, pasti berkelahi. Dan anehnya, perkelahian itu tanpa penyebab yang jelas. “Penyebabnya selalu dengan permasalahan yang tidak jelas,” kata Pak Kades.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x