Pastikan Stok Sembako Aman Jelang Ramadan, Disperindag Garut Sidak Empat Pasar

- 9 April 2021, 21:25 WIB
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke beberapa pasar yang ada di Kabupaten Garut.

 “Kemarin saya sudah melakukan sidak di empat pasar di Pasar Wanaraja, Kadungora, Limbangan dan Leles, Alhamdulillah bahan pokok penting tersedia. Yang lebih menggembirakan cabe merah yang semula 120 ribu sudah turun ke 80 ribu dan 60 ribu,” kata Gania, di Kantor Unit Metrologi Legal, Jalan Terusan Pahlawan, Jumat, 9 April 2021.

Ia menuturkan, pihaknya akan menambah jumlah drop LPG 3 Kg agar pada saat bulan Ramadan kondisnya aman.

Baca Juga: Kabupaten Garut Menjadi Tuan Rumah FEKDI 2021

Nia mengimbau kepada masyarakat Garut pada saat menjelang Ramadan maupun saat ramadan tiba agar tidak memborong sembako dalam jumlah besar (panic buying), sebab akan membuat persediaan barang di pasar kurang dan harga menjadi naik.

“Mudah-mudahan saja masyarakat tidak melakukan panic buying, artinya mereka melakukan pembelian 3 kali lipat dalam jangka waktu yang singkat. Wajar sajalah karena ketersediaan ada. Sebab kalau terjadi seperti itu nanti persediaan barang di pasar menjadi kurang harga akan menjadi naik,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Garut, Yudi Hernawan, mengungkapkan bahwa kini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak provinsi untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok strategis, agar tidak terjadi kenaikan harga yang melambung tinggi di lapangan.

Baca Juga: Untuk Mengisi Pejabat ULP yang Mundur, Bupati Garut Angkat 12 Tenaga Ahli

“Jadi kesiapan kami menjelang bulan suci ramadan menguatkan koordinasi dengan tingkat Provinsi dalam hal penguatan ketahanan pangan, kemudian mengendalikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan pokok strategis. Jadi memang kewajiban kami mengambil langkah-langkah antisipatif memastikan ketersediaan stabilitas harga bahan pokok strategis dalam kondisi sekarang masyarakat daya belinya masih belum pulih akibat Covid-19,” ungkap Yudi.

Halaman:

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x