Warga di Garut Perbaiki Rumah Wanita Tua yang Nyaris Ambruk

- 20 April 2021, 04:48 WIB
Sejumlah warga sedang membongkar atap rumah milik warga di Kampung Tarogong Tengah, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul yang nyaris ambruk akibat lapuk dimakan usia. Rumah tersebut dihuni seorang wanita tua yang hidup sebatangkara sehingga mengundang keprihatinan warga
Sejumlah warga sedang membongkar atap rumah milik warga di Kampung Tarogong Tengah, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul yang nyaris ambruk akibat lapuk dimakan usia. Rumah tersebut dihuni seorang wanita tua yang hidup sebatangkara sehingga mengundang keprihatinan warga /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Puasa bagi warga Kampung Tarogong Tengah, RW 03, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut menjadi spirit guna membantu meringankan beban penderitaan warga lainnya.

Panasnya terik matahari pun tak mampu menahan keinginan mereka untuk bekerja keras
menyumbangkan tenaga melalui kegiatan kerja bakti guna memperbaiki rumah seorang warga yang nyaris ambruk akibat lapuk dimakan usia.

Senin 19 April 2021, sejak pukul 09.00 WIB, belasan warga Kampung Tarogong Tengah terutama pemuda dan bapak-bapak telah berkumpul di belakang rumah Oom, seorang wanita tua yang selama ini hidup sebatang kara di rumahnya yang nyaris ambruk.

Baca Juga: Tiga Calon Paskibraka Asal Garut Lolos ke Tingkat Nasional dan Jawa Barat

Bagian atap rumah Oom terutama bagian belakangnya terlihat sudah bolong-bolong karena lapuk dimakan usia.

Khawatir terjadi sesuatu yang tak diharapkan, warga pun sepakat untuk kerja bakti memperbaiki rumah Oom yang berlokasi di wilayah RT 02, RW 03, Desa Tarogong tersebut.

Sebelumnya, mereka pun telah berupaya mengumpulkan dana dengan cara meminta sumbangan terhadap warga sekitar.

Baca Juga: BPBD Ingatkan Saat Musim Pancaroba, Waspadai Potensi Bencana Alam

"Kami sangat prihatin melihat kondisi rumah Ceu Oom yang sudah sedemikian parahnya. Atapnya sudah bolong-bolong akibat lapuk dimakan usia bahkan bisa dikatakan nyaris ambruk," ujar Suhendi alias Decu, tokoh pemuda setempat.

Dikatakannya, sebenarnya kondisi hancurnya rumah Oom tersebut sudah berlangsung cukup lama namun baru kali ini warga bisa memperbaikinya dengan cara kerja bakti.

Hal ini dikarenakan sebelumnya warga juga harus berkonsentrasi memperbaiki masjid dan jalan menuju masjid yang licin sehingga cukup membahayakan keselamatan warga yang hendak ke masjid termasuk anak-anak yang hendak mengaji.

Baca Juga: IPDN Gelar Stadium General, Bahas Strategi Pemenangan Pilkada dan Penanganan Covid 19

Decu menyebutkan, keputusan untuk membongkar dan memperbaiki atap rumah milik Oom itu dilakukan setelah pihaknya berunding dengan Ketua RT dan para tokoh masyarakat dan pemuda setempat.

Perbaikan dilakukan dengan hanya mengandalkan dana ala kadarnya hasil dari sumbangan warga setempat.

Menurutnya, jika atap rumah tersebut tak secepatnya dibongkar dan diperbaiki, maka dikhawatirkan akan menimbulkan hal yang tak diinginkan.

Kondisi atap rumah sudah sangat rawan ambruk apalagi dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini dimana sering terjadi hujan deras dan juga tiupan angin kencang.

Baca Juga: Apes! Maling Kepergok Marbot Masjid Curi Kotak Amal, Akhirnya Babak Belur Dihajar Massa

"Jika dibiarkan, takutnya atap rumah tiba-tiba ambruk dan menimpa penghuninya. Penghuni rumah selama ini sudah tak bisa ke mana-mana akibat kondisinya yang sakit," katanya.

Ketua RT 02 RW 03, Desa Tarogong, Alit Sumarna, menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga untuk melaksanakan kerja bakti membongkar dan memperbaiki atap rumah warga yang nyaris ambruk.

Ia menilai tindakan itu memang sudah seharusnya dilakukan mengingat kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan dan menimbulkan kerawanan.

Disebutkannya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan bersama sejumlah tokoh warga beberapa waktu lalu, balek dan reng yang ada di atap rumah tersebut memang sudah pada lapuk bahkan sebagian sudah patah.

Baca Juga: Satreskrim Polres Sumedang, Ungkap Spesialis Pembobol Toko yang Kerap Beraksi di Kota Sumedang

Jika ada hujan besar atau angin kencang, dikhawatirkan atap rumah akan ambruk dan menimbulakn kejadian yang tak diharapkan.

"Tadinya saya sarankan agar pembongkaran dan perbaikan atap rumah Ceu Oom ini dilakukan setelah habis Lebaran mengingat semua warga kan saat ini sedang menjalankan ibadah puasa. Namun mereka bersikukuh agar perbaikan dilakukan secepatnya dengan alasan khawatir atap keburu ambruk dan menimbulkan hal yang tak diharapkan," ucap Alit.

Sikap warga seperti itu diakuinya tentu sangat membanggakan bagi dirinya karena ini menunjukan kuatnya rasa solidaritas dan kebersamaan serta masih belum pudarnya budaya gotong royong.

Namun di sisi lain, Alit mengungkapkan kebingungannya mengingat saat ini dana sumbangan masyarakat yang terkumpul belum maksimal.

"Untuk semangat dan antusias warga tentu sangat kita apresiasi akan tetapi kita juga cukup kesulitan mengumpulkan dana. Ada sih sumbangan dari warga akan tetapi belum maksimal karena belum lama ini warga kan sudah menyumbang juga buat perbaikan jalan dan masjid sehingga kasihan juga kalau sekarang kita mintai sumbangan lagi," ujarnya.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah