Dinilai Masih Kurang, Kemendikbud Dorong Sineas Produksi Film Anak

- 28 April 2021, 03:44 WIB
Anggota DPR RI Komisi X, Ferdiansyah, memberikan hadiah berupa sepeda gunung kepada warga warga yang berhasil menjawab pertanyaan seputar perfilman Indonesia
Anggota DPR RI Komisi X, Ferdiansyah, memberikan hadiah berupa sepeda gunung kepada warga warga yang berhasil menjawab pertanyaan seputar perfilman Indonesia /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Saat ini film Indonesia untuk tontonan anak-anak masih dinilai kurang bahkan kalah oleh film luar yang masuk ke Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari tayangan-tayangan film anak di TV swasta yang kebanyakan merupakan hasil produksi luar negeri.

Kondisi ini tak lepas dari perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Pihak Kemedikbud pun mendorong agar sineas Indonesia lebih memperhatikan keberadaan film anak Indonesia dan memproduksinya.

"Produksi film anak kita saat ini memang masih minim sehingga tak heran masih banyak film anak dari luar yang dijadikan pilihan tontonan bagi anak-anak kita. Ini tentu harus disikapi agar anak-anak kita bisa menikmati film anak yang diproduksi di kita yang tentunya bukan hanya memberikan tontonan akan tetapi juga tuntunan," ujar Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud, Edi Suwardi.

Baca Juga: Kemedikbud dan DPR Jaga Eksistensi Film Indonesia di Tengah Gempuran Film Asing

Hal tersebut disampaikan Edi, seusai kegiatan pemutaran film nasional di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin 26 April 2021 malam.

Dengan alasan ini pula, tutur Edi, pihaknya mendorong sineas Indonesia untuk memproduksi film anak.

Diharapkan film yang diproduksi sineas nasional lebih memberikan edukasi dan memperkenalkan budaya bangsa maupun daerah yang sangat penting diketahui anak-anak.

Edi menilai, anak-anak memang perlu disuguhi film-film nasional yang lebih kental unsur eduksi dan pengenalan budayanya.

Hal ini juga bisa menguatkan kepribadian mereka agar lebih cinta Tanah Air dan budaya bangsanya.

Baca Juga: Bupati Garut Bertemu Dirut PT KAI, Stasiun KA Garut Direncanakan Beroperasi Juni 2021

Karena film yang baik tentunya bukan hanya yang bisa menjadi tontonan menari akan tetapi juga tuntunan yang baik terutama bagi anak-anak.

Selain terpaksa menonton film dari luar, tutur Edi, anak-anak kita selama ini juga terpaksa menonton film dewasa karena kurangnya pilihan film anak-anak yang bisa mereka tonton.

Ini tentu kurang baik mengingat adegan dalam film dewasa yang kadang dibumbui dengan adegan yang tidak pantas untuk ditonton anak-anak seperti kekerasan atau percintaan.

"Tidak pantas kalau anak-anak mengkonsumsi film-film dewasa karena ada adegan-adegan tertentu yang tak layak mereka tonton. Film anak ini memang penting sekali, termasuk juga musik dan lagu-lagu anak," katanya.

Baca Juga: PLN Sumedang Siaga Hadapi Idul Fitri

Menurut Edi, melalui Kemendikbud, pemerintah siap mendorong insan perfilman di Indonesia untuk memproduksi karya film anak-anak yang berkualitas dan diterima oleh masyarakat.

Sebagai bentuk keseriusan, selama ini pihaknya juga rutin menyelenggarakan lomba film bertemakan anak-anak maupun nilai- nilai kebudayaan di Indonesia.

Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menyampaikan dukungannya atas program Kemendikbud untuk mendorong sineas memproduksi film anak-anak yang berkualitas dan mendidik.

Upaya ini dinilainya sangat penting mengingat masih minimnya produksi film anak-anak hasil karya sineas nasional.

Baca Juga: 9 Desa/Kelurahan di Garut Zona Merah, Terkonfirmasi Positif Covid- 19 Capai 8.650 Kasus

"Berdasarkan data yang kami miliki, jumlah anak di Indonesia saat ini mencapai 36 juta jiwa. Angka tersebut menjadi potensi pasar untuk film anak-anak," ucap Ferdi.

Politisi Partai Golkar ini mengingatkan sineas harus jeli melihat kebutuhan masyarakat, misalnya film anak-anak.

Jumlah anak-anak di Indonesia yang begitu banyak, bisa menjadi pangsa pasar yang sangat bagus.

Namun tentunya, dalam membuat film anak-anak harus mengedepankan unsur edukasi, tontonan, dan berbasis budaya yang dapat membangun karakter positif bagi penontonnya.

Baca Juga: PTM di Garut Berjalan Lancar, Hanya Bersalaman Jarak Jauh yang Masih Canggung

Selain menggelar nonton bareng, di tempat yang sama, Ferdiansyah sebelumnya juga menggelar kegiatan solawatan dan marawis. Kegiatan dilaksanakan di lapang sepak bola Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler.

Sebelumnya, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di lapang sepak bola Desa Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul.

Usai nonton bareng, Ferdi pun membagi-bagikan hadiah untuk penonton. Adapun film nasional yang diputar dalam acara nonton bareng yakni "Wedding Agrement".***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah