Penataan Ibu Kota Singaparna Sudah Mendesak, Arip Rahman Minta Bupati Tasik Realisasikan Janji Politik

- 1 Mei 2021, 14:38 WIB
Arip Rahman, SE, MM, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDIP.
Arip Rahman, SE, MM, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDIP. /Instagram.com/@arip_rachman93/

KABAR PRIANGAN - Anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jawa Barat, Arip Rahman, SE, MM meminta agar bupati dan wakil bupati yang baru dilantik segera merealisasikan janji-janjinya saat kampanye.

Menurut Arip, salah satu janji politik dari pasangan Ade-Cecep, kata politisi yang satu partai dengan Ade Sugianto ini, yaitu melakukan penataan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya, yaitu kawasan Singaparna.

“Sejak kepindahan ibukota kabupaten dari wilayah kota ke Singaparna, di jaman masih Bupati Tatang Farhanul Hakim sampai sekarang, pusat ibu kota di Singaparna tak tersentuh penataan,” kata Arip yang juga warga asli Singaparna ini.

Baca Juga: Sebelum Larangan Mudik 6 Mei 2021, Ribuan Santri Ponpes Idrisiyyah Pulang Kampung

Hal itu dikatakan Arip menanggapi dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya pada Senin, 26 April 2021 lalu, bersama Bupati dan Wakil Bupati Bandung.

Arip menegaskan, kondisi 10 tahun lalu dengan sekarang ini sangat jauh berbeda. Saat ini, kata dia, semua kendaraan dari berbagai arah, tumplek di Singaparna.

“Ditambah lagi dengan keberadaan Terminal yang berada di kawasan Alun-alun Singaparna, membuat kondisi pusat ibu kota ini menjadi makin semrawut,” kata dia.

Baca Juga: Polisi Perbolehkan Warga Mudik Lebaran 2021, Tapi Ini Ketentuannya

Ironisnya, lanjut Arip, kondisi ini sudah berlangsung lama, sejak kepindahan pusat pemerintahan dari wilayah Kota Tasikmalaya ke Singaparna.

“Namun sejak itu pula, tak pernah ada penataan. Padahal volume kendaraan makin padat seiring dengan berpindahnya PNS Pemkab Tasikmalaya dari Kota Tasikmalaya ke Singaparna,” katanya.

Padahal jika melihat perkembangan pesat yang terjadi seperti saat ini, seharusnya sudah ada jalan penyangga dari arah Kota Tasikmalaya ke Singaparna, agar tak terjadi kesemrawutan di pusat kota Singaparna.

Baca Juga: Babak Akhir Suami, Isteri dan Anak Saling Lapor, Putusan Majelis Hakim Bikin Tangisan Keluarga Pecah

“Sebenarnya site plannya sudah ada dan sudah dirancang sejak pemerintahan masih dipimpin oleh Bupati Tatang Farhanul Hakim. Namun anehnya, hingga saat ini belum juga dilaksanakan,” kata Arip.

Menurut site plannya, papar Arif, Jalan Lingkar ini akan dibikin dua, yaitu Lingkar Utara dan Lingkar Selatan.

Baca Juga: Gara-gara Tumis Kangkung Dimasak Pakai Oli Mesin, Satu Keluarga Dilarikan ke RSUD Sumedang

Untuk Lingkar utara, jalurnya dari kawasan Eor, kemudian Leuwisari dan keluar di kawasan Cikunir yang kemudian terhubung ke Jl. AH Nasution Kota Tasikmalaya.

Sedangkan jalur Lingkar Selatan, jalur yang direncanakan adalah dari kawasan Mangunreja, belakang Mapolres, kemudian ke Sukarema, lalu tembus di Cintaraja.

“Nah, dua jalur lingkar utara dan selatan ini, peruntukannya bagi kendaraan-kendaraan besar, seperti truk dan bus. Agar mereka tak masuk ke kawasan kota Singaparna, maka dibuatkan jalan lingkar tersebut,” kata Arip.

Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Pedagang Asongan Nekad Mencuri Kotak Amal Masjid

Jalan lingkar inipun, kata dia, untuk mengurai kemacetan di pusat kota Singaparna karena saat ini volume kendaraan sudah sangat padat.

“Semua kendaraan dari berbagai arah tertuju ke pusat kota Singaparna, sehingga terjadi kesemrawutan,” katanya.

Namun menurut Arip, jangankan membangun jalan lingkar, penataan Alun-alun Singaparna saja hingga saat ini tak pernah dilakukan.

Baca Juga: Mobil Pemdes Sukarame Digondol Maling Saat Sahur, Aksi Pencuri Terekam CCTV

“Piraku di Alun-alun aya terminal jeung pasar. Ini kan sudah ngawur. Seharusnya terminal ini segera dipindahkan agar pusat kota Singaparna tak semrawut seperti sekarang ini,” kata dia.

Dan ironisnya, kata Arip, rencana relokasi pasar dan termimal Singaparna yang sudah lama direncanakan pun, hingga kini tak pernah terwujud.

“Lahan nya sudah disiapkan di daerah Padakembang, namun hingga sekarang belum juga dilaksanakan pembangunannya,” kata dia.

Baca Juga: Pocong dan Kuntilanak di Ciamis Ikut-ikutan Menolak Mudik

Lagian kata Arip, kalaupun pasar dan terminal tersebut dibangun, hingga saat ini belum ada jalan penghubung ke tempat peruntukan lokasi pasar dan terminal ini.

"Sehingga tak memungkinkan untuk memindahkan pasar dan terminal sebelum Jalan Lingkar dibangun," katanya.

Masalah lain yang tak kurang peliknya yang melanda kawasan ibu kota Singaparna adalah soal drainase. Menurut Arip, kondisi buruknya drainase di kawasan pusat kota Singaparna ini semakin memperburuk keadaan.

Baca Juga: Pegawai Non-ASN Pemkab Pangandaran Dipangkas Hingga 10%

Kalau terjadi hujan, kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Air meluap ke jalan, sehingga membuat kemacetan semakin parah.

Pasca hujan, sampah yang terbawa cileuncang dan berserakan di jalan, makin membuat wajah ibu kota ini menjadi semakin berantakan.

“Ini kan membuat malu. Masa ibu kota kabupaten kondisinya seperti ini. Makanya, harus segera dibenahi. Dan masyarakat sangat berharap kesemrawutan di Singaparna ini segera dituntaskan,” kata dia.

Baca Juga: Dua Anggota Geng Motor Mewek Saat Dirungkus Timsus Maung Galunggung

Menurut Arip, ini tentu menjadi Pekerjaan Rumah yang cukup berat bagi pasangan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin.

“Kalau mau selalu diingat oleh masyarakat, mau tercatat sejarah, maka inilah waktunya mewujudkan keinginan warga Tasikmalaya, yaitu melakukan penataan pusat ibu kota Singaparna dengan pembangunan yang komprehensif,” katanya.***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x