“Kenapa mal-mal di pusat kota tidak ditutup. Padahal mal-mal itu jelas-jelas menimbulkan kerumunan. Orang berjubel disana. Kenapa itu dibiarkan?,” katanya.
Baca Juga: Stok Darah di PMI Banjar Menipis. Alfan: Selama Puasa, Jumlah Pendonor Darah Menurun
Termasuk, kata dia, kenapa Pasar Cikurubuk yang setiap harinya dipadati masyarakat yang berbelanja, tidak ditutup juga.
“Kenapa Situgede yang didalamnya ada masyarakat pedagang kecil seperti kami yang malah ditutup. Kalau alasannya pertimbangan ekonomi, sama kami juga perlu makan. Jangan dianggap sebelah mata lah kebutuhan ekonomi para pedagang disini," ujarnya.
Dengan ditutupnya obyek wisata Situgede ujar Nandang, sudah dipastikan usahanya akan mati akibat tidak adanya pengunjung.
Baca Juga: Pengelola Penginapan di Batukaras Keluhkan Larangan Mudik
"Ya jelaslah kami merugi, kami hanya mengantungkan kehidupan dari berjualan disini. Jika ditutup dan pengunjungnya tidak ada, kami mau makan dari mana. Apalagi usaha kami sudah terpuruk sejak satu tahun lalu," katanya.
Keluhan yang sama juga disampaikan sejumlah penjual jasa wisata perahu di obyek wisata tersebut.
Jaja (35) salah seorang penjual jasa perahu mengatakan, dengan ditutupnya kembali Situgede maka usahanya sebagai penjual jasa perahu akan padam.
Baca Juga: Budidaya Ikan Koi Terdampak Penyekatan Mudik Lebaran