KABAR PRIANGAN - Larangan mudik Lebaran 1442 Hijriah tak hanya berdampak pada bisnis transportasi, tapi juga berpengaruh pada pelaku budidaya ikan koi di Desa Ciuyah Kecamatan Cisarua.
Pasalnya, dengan adanya larangan mudik mulai 6-17 Mei 2021 pelaku budidaya ikan koi terpaksa berhenti mengirim ikan keluar daerah akibat adanya penyekatan.
Ketua kelompok Tunas Jaya Koi Desa Ciuyah, Rohimat (38) mengatakan, pembudidaya koi saat ini resah dengan adanya larangan mudik dan larangan beroperasi moda transportasi.
Sebab, dengan adanya larangan tersebut mereka tidak bisa mengirim ikan ke pelanggan diluar daerah Sumedang.
Baca Juga: Bupati Ingkar Janji, Atlet pun Pindah
"Selama ini kalau keluar daerah pakai bus karena lebih aman, lebih cepat, lebih murah. Nah sekarang tranportasi sulit," kata Rohimat, Jumat (7/5/2021).
Dikatakan Rohimat, bus digunakan karena lebih cepat dan tidak ada proses transit seperti jasa ekspedisi. Jika terlalu lama di perjalanan, ikan akan stres dan rentan kematian.
"Kalau pakai mobil pribadi kan ongkos jauh lebih mahal," ucapnya.
Baca Juga: Ini Berbagai Modus yang Dilakukan Pemudik Agar Lolos dari Penyekatan
Meski akan menjadi kendala pemasaran, para pelaku budidaya koi tersebut tetap akan mengikuti anjuran pemerintah.