KABAR PRIANGAN - Seorang anak berusia 6 tahun warga Kelurahan/Kec. Pataruman Kota Banjar menjadi korban gigitan nyamuk Aedes Aegypti, sampai berdarah-darah dan menjalani perawatan serius di rumah sakit Banjar.
Diketahui, nyamuk Aedes aegypti ini, merupakan jenis nyamuk yang biasa membawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah (DBD).
Menurut Petugas Pelaksana Dinas Kesehatan Kota Banjar, Acep Iwan Sofyan, anak berusia 6 tahun yang terjangkit DBD itu sempat dibawa ke rumah sakit seiring kondisi kesehatannya yang kian parah dan mengalami pendarahan.
Baca Juga: Lima Pelaku Usaha Wisata di Batuhiu Pangandaran Positif Rapid Tes Antigen
"Alhamdullillah, anak yang terjangkit DBD seminggu lalu, saat ini sudah sembuh dan kembali beraktivitas lagi," ujarnya, Rabu, 19 Mei 2021.
Dijelaskan dia, anak yang terjangkit DBD tersebut, menambah deretan warga Banjar yang menderita DBD selama tahun 2021. "Terhitung mulai Januari sampai Mei 2021 sekarang ini, terdapat 14 kasus DBD di Kota Banjar," ujarnya.
Adapun rinciannya, dijelaskan dia, Januari sebanyak 2 kasus, Februari sebanyak 4 kasus, Maret sebanyak 3 kasus. Selanjutnya, April sebanyak 3 kasus dan Mei sebanyak 2 kasus.
"Penyebaran 14 kasus DBD sampai 19 Mei 2021 ini tersebar di empat kecamatan se-Kota Banjar," ujarnya.
Mengantipasi penyebaran penyakit DBD semakin liar di Kota Banjar, dikatakan dia, pihak Dinkes Banjar bersama Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
"Setelah PE, dilanjutkan fogging. Diharapkan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan warga mampu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, berhasil meminimalisir dampak serangan nyamuk penyebab DBD itu," ujarnya.
Baca Juga: Merasa Dicurangi, Calon Kades Condong Mengadu ke DPRD Kab. Tasikmalaya
Pada kesempatan itu, dia menjelaskan kawasan pemukiman penduduk yang difogging di wilayah Kelurahan/Kec Pataruman sehari ini sebanyak empat RW. Sejumlah warga mengapreasi dan mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan fogging tersebut.
"Mudah-mudahan DBD hilang bersamaan kaburnya virus corona ," ujar Ny. Rumsiti, warga Pataruman. Diakui dia, warga ditengah pandemi Covid-19 kian menderita saja, menyusul penyakit datang silih berganti.***
Kasus DBD di Kota Banjar
Bulan Jumlah Kasus
Januari 2 kasus
Februari 4 kasus
Maret 3 kasus
April 3 kasus
Mei 2 kasus
Jumlah 14 kasus.***