Ikuti Fase Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, BMKG: Waspada Pasang Air Laut yang Lebih Tinggi

- 26 Mei 2021, 05:55 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan Total
Ilustrasi Gerhana Bulan Total /Sumber: ANTARA/

Dikatakan, gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan jika dilihat dari Bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini, hanya terjadi pada saat fase purnama, dan dapat diprediksi sebelumnya.  Adapun GBT ini terjadi ketika posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.

"Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah yang dikenal dengan istilah Blood Moon," tutur Rahmat Triyono.

Baca Juga: Hendak Pergi ke Sawah, Warga Rancamaya Garut Temukan Sesosok Mayat di Pinggir Jalan

BMKG merilis ada 7 fase ketika terjadi Gerhana Bulan Total, yakni:

-Gerhana mulai (P1);
-Gerhana Sebagian mulai (U1);
-Gerhana Total mulai (U2);
-Puncak Gerhana;
-Gerhana Total berakhir (U3);
-Gerhana Sebagian berakhir (U4); dan
-Gerhana berakhir (P4)

Baca Juga: Jagoannya Ditolak, Ratusan Warga Pendukung Cakades Ontrog Kantor DPMD Garut

Berikut ini fase waktu pengamatan gerhana yang bisa diamati sesuai pembagian waktu di Indonesia:

-Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul: (15.46.12 WIB), (16.46.12 WITA), (17.46.12 WIT) yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

-Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul: (16.44.38 WIB), (17.44.38 WITA), (18.44.38 WIT), melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

Halaman:

Editor: Sep Sobar

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah