Dia mengaku khawatir saat melintasi kawasan itu saat malam hari. "Situasi malam rawan kecelakaan. Juga dikhawatirkan ada begal atau jambret yang akhir-akhir kian meresahkan," ujar Ny. Maryam diamini Muhidin, warga Banjar.
Salah jalan
Sisi lain dampak dari ditutupnya Jembar ini, banyak pengendara yang salah jalan sehingga mereka ”puputeran” di Kota Banjar. Seperti diakui Marta, seorang wisatawan tujuan Pangandaran. Saat itu, dia mengakui salah jalan tujuan obyek wisata Pangandaran.
"Dari Bandung, kami harus putar-putar keliling Kota Banjar. Tidak tahu jalan. Karena, saat situasi malam, rambu petunjuk jalan tidak kelihatan secara jelas," ujar Marta.
Dampak dari pengalihan arus lalin dari Jembar ini, ternyata berdampak positif terhadap perekonomian warga Kota Banjar. Hal itu diakui oleh seorang penjual makanan di pinggir jalan.
Baca Juga: Di Garut Setiap Hari Terjadi Kasus Kematian Akibat Covid-19
"Saya mengalami peningkatan penjualan. Misal, kelapa muda yang terjual melonjak mencapai 30 persen. Mungkin karena masih semangat mudik dan balik lebaran juga sekarang ini," ujar penjual kelapa muda di kawasan Banjar Atas.***